Find Us On Social Media :

Nasib Tragis Para Ilmuwan yang Mati Kelaparan Justru di Tengah Gudang Penuh Makanan

By Tatik Ariyani, Minggu, 1 September 2019 | 11:00 WIB

Bank benih yang ditinggalkan para ilmuwan Soviet adalah salah satu yang pertama dari jenisnya.

Bank benih tersebut didirikan tahun 1926 oleh ahli botani dan genetika Rusia, Nikolai Vavilov.

Menurut The Splendid Table, ia telah mengumpulkan banyak umbi-umbian dan buah-buahan dari sluruh dunia, lebih banyak daripada yang pernah dilakukan manusia lainnya.

Lahir di desa yang miskin, Vavilov terobsesi sejak kecil untuk mengakhiri kelaparan di Rusia dan dunia.

Pada awal abad ke-20, di antara dua perang dunia, Vavilov melakukan perjalanan ke lima benua, mengunjungi 64 negara, mengumpulkan varietas tanaman pangan.

Ia secara otodidak belajar 15 bahasa sehingga mudah baginya untuk berbicara dengan petani lokal.

Setelah hampir satu dekade perjalanan dan ratusan perjalanan kemudian, Vavilov mendirikan Stasiun Eksperimental Pavlovsk sebagai bagian dari Institut Industri Perkebunan yang terletak di Pavlovsk di Leningrad.

Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Juga: Penelitian: Polutan Gas Buang Kendaraan Berkaitan dengan Kesehatan Mata