Find Us On Social Media :

Nasib Tragis Para Ilmuwan yang Mati Kelaparan Justru di Tengah Gudang Penuh Makanan

By Tatik Ariyani, Minggu, 1 September 2019 | 11:00 WIB

 

Intisari-Online.com – 8 September 1941 - 8 januari 1944 selama Perang Dunia II, pengepungan Leningrad, mungkin adalah salah satu pengepungan paling mengerikan dalam sejarah.

Rencana Hitler adalah untuk memutus semua rute pasokan makanan ke kota yang saat ini bernama St. Petersburg, Rusia, menyiksa dua juta penduduknya pada masa itu.

"Leningrad harus mati karena kelaparan", kata Hitler dalam pidato di Munich pada 8 November 1941.

Di musim-musim selanjutnya, ratusan ribu orang mati kelaparan.

Baca Juga: Ilmuwan Nyatakan Kisah Adam dan Hawa Sebagai Pasangan Pria-Wanita Pertama di Bumi Karena Suatu Penemuan Ini

Orang-orang berusaha dengan sisa kekuatan mereka untuk tetap hidup dengan makan serbuk gergaji.

Yang lain, mati kedinginan di jalan ketika mencoba berjalan beberapa kilometer ke kios distribusi makanan dalam cuaca −30 ° C.

Ketika tentara Jerman menyerbu kota dan menghancurkannya, sekelompok ahli botami Rusia bersembunyi di dalam lemari besi Vavilov Institute of Plant Industry dengan koleksi benih dan tanaman yang dapat dimakan.

Koleksi ini, menurut Sun Sentinel, termasuk benih dari 187 ribu varietas tanaman, dimana 40 ribu di antaranya dapat dimakan – salah satu program terbesar di dunia dalam keanekaragaman genetik tanaman pangan.

Baca Juga: Kebiasaan Unik Masyarakat Bawean, Parkir Motor Tanpa Cabut Kunci, Tak Takut Motornya Dicuri!