Find Us On Social Media :

Nasib Tragis Para Ilmuwan yang Mati Kelaparan Justru di Tengah Gudang Penuh Makanan

By Tatik Ariyani, Minggu, 1 September 2019 | 11:00 WIB

Ada beras, gandum, jagung, kacang-kacangan dan kentang, semua cukup untuk bekal mereka menghadapi hari-hari kelam dalam pengepungan.

Tetapi, mereka tidak memakan itu semua demi menyelamatkan hidup.

Mereka memilih melindungi benih-benih itu dari Nazi juga orang-orang kelaparan yang merampok di jalan-jalan untuk mencari apa pun yang bisa dimakan.

Koleksi tersebut terdiri atas 16 kamar di mana tidak dibiarkan tanpa pengawasan.

Mereka menjaga penyimpanan secara bergiliran sepanjang waktu, hingga mati rasa terhadap dingin bahkan kurus kering karena kelaparan.

Baca Juga: Sebelum Dinosaurus Ada, 2 Miliar Tahun yang Lalu Kepunahan Massal yang Tidak Kita Ketahui Terjadi untuk Pertama Kali

Pada bulan Januari 1942 dikutip dari Sun Sentinel, Alexander Stchukin, seorang spesialis kacang, meninggal di meja tulisnya.

Botanis Botanis Dmitri Ivanov juga meninggal karena kelaparan saat dikelilingi oleh benih-benih padi yang ia jaga.

Pada akhir 1944, sembilan dari mereka mati kelaparan mengawasi semua makanan-makanan itu.

Banyak tanaman yang kita makan hari ini berasal dari perkawinan silang dengan varietas yang diselamatkan para ilmuwan dari kehancuran.

Baca Juga: 22 Tahun Kematian Putri Diana: Ia Disebut sebagai 'Putri Pemberontak' karena Melanggar 11 Aturan Kerajaan Tanpa Kompromi