Find Us On Social Media :

Punya 200 Jenis, Bajakah Tak Bisa Dibeli Sembarangan, Ada yang Mengandung Racun Mematikan, Ini Cara Membedakannya

By Ade S, Kamis, 22 Agustus 2019 | 19:17 WIB

Kayu Bajakah.

Intisari-Online.com - Viralnya pemberitaan mengenai manfaat kayu bajakah asal Kalimantan untuk mengobati kanker membuat tumbuhan ini kini banyak diburu.

Tak hanya oleh penduduk setempat, namun juga para pendatang mulai berdatangan ke Banjarmasin demi berburu kayu bajakah.

Padahal, sebenarnya tak semua kayu bajakah bermanfaat mengobati kanker, beberapa malah sangat berbahaya karena bisa mengandung racun mematikan.

Berikut ulasan lengkapnya.

Baca Juga: Viral Tanaman Bajakah Bisa Sembuhkan Kanker, Kini Banyak Dijual dengan Harga Jutaan, Tapi Jangan Asal Mengonsumsinya

Kayu bajakah yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit kanker, kini semakin viral dan banyak diburu orang.

Nama kayu bajakah sendiri dikenal masyarakat luas setelah 3 siswa SMAN 2 Palangkaraya berhasil meraih medali emas, dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan.

Kini kayu bajakah dengan mudah ditemui di Kota Palangkaraya, bahkan banyak warga memanfaatkan viralnya kayu bajakah untuk menambah penghasilan.

Pantauan Kompas.com, kayu bajakah sudah dijual bebas di sepanjang ruas jalan RTA Milono, pasar tradisional, serta di media sosial, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 50.000 sampai dengan Rp 2 juta tergantung beratnya.

Baca Juga: Masih Soal Tanaman Bajakah Obat Kanker yang Kontroversial, Ini 5 Tanggapan Para Pakar

Melihat itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), mengeluarkan surat edaran ke hampir semua jasa pengiriman yang ada di Palangkaraya, melarang pengiriman akar bajakah atau kayu bajakah ke luar daerah.

Selain itu, Pemprov Kalteng menyerukan agar masyarakat waspada dalam membeli serta mengomsumsi kayu bajakah, yang dibeli secara bebas tanpa aturan.

Sebab, di antara 200 jenis kayu bajakah, ada yang mengandung racun.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Keluarkan surat edaran

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran yang disebar ke semua jasa pengiriman, terkait larangan pengiriman kayu bajakah keluar dari Kalimantan Tengah.

Ke depan, larangan pengiriman kayu bajakah melalui jalur udara mau pun darat ini akan diberlakukan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, tidak hanya di Kota Palangkaraya saja.

Larangan ini yang akan diteruskan melalui seluruh Kepala Daerah di Kabupaten dan Kota, baik melalui jalur udara mau pun jalur laut.

“Kita tidak harapkan adanya eksploitasi yang begitu besar, yang nantinya akan merusak habitat daripada kawasan hutan kita,” kata Sekda Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri.

Baca Juga: Viral Akar Bajakah Obat Kanker Payudara, Padahal Bukan Obat, Malah Ada yang Beracun

2. Ambil sikap tegas

Fahrizal mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil sikap tegas untuk mengamankan peredaran kayu bajakah ini.

“Kita akan buat surat edaran Gubernur Kalimantan Tengah, berkenaan dengan peredaran akar bajakah ini, kita akan melarang berkenaan dengan akar bajakah ini keluar dari Kalimantan Tengah” katanya, Selasa (20/08/2019).

 

3. Kayu bajakah ada yang mengandung racun

Pemprov Kalteng meminta agar masyarakat waspada dalam membeli serta mengonsumsi kayu bajakah, yang dibeli secara bebas tanpa aturan.

Sebab, di antara 200 jenis bajakah ada yang mengandung racun.

Fahrizal mengatakan, seharusnya masyarakat paham, karena belum tentu kayu bajakah yang beredar memiliki manfaat kesehatan karena jenis kayu bajakah sangatlah banyak.

“Dari 200 akar bajakah ini, tentu ada jenis yang memiliki sifat racun, yang berbahaya bagi manusia," katanya, Selasa.

Baca Juga: Tak Hanya Bajakah dan Tanaman Herbal Lainnya, Jamur Maitake dan Daun Tangguh pun Bisa Menggempur Kanker

4. Dijual bebas di Banjarmasin

Pasca-keluarnya surat edaran Gubernur Kalimantan Tengah yang isinya melarang pengiriman kayu Bajakah keluar Kalteng, kayu bajakah justru diperjualbelikan di Banjarmasin, Kalsel.

Di beberapa titik di dalam Kota Banjarmasin, terdapat penjual kayu bajakah yang didatangkan langsung dari Kalteng.

Jhon salah satunya, jauh-jauh datang dari Kalteng untuk menjual kayu bajakah di Banjarmasin.

Ia menjual kayu bajakah di bilangan Jalan Pramuka Banjarmasin.

Jhon yang merupakan warga Gunung Mas, Kalteng mengakui kayu bajakah diambil langsung dari hutan di daerah Gunung Mas.

"Bapak kami yang ambil langsung dari dalam hutan di Gunung Mas, di sana banyak, saya hanya menjual saja," ujar Jhon saat ditemui, Rabu (21/8/2019).

 

5. Untungnya lumayan

Jhon mengaku sudah 3 hari berjualan kayu Bajakah di Banjarmasin. Setiap hari, 10 sampai 15 orang membeli kayu bajakah miliknya.

Jhon mengakui jika selama 3 hari berjualan kayu bajakah di Banjarmasin, keuntungan yang didapatnya lumayan.

"Sudah 3 hari saya jualan kayu ini, untungnya lumayan, di Banjarmasin harganya lumayan mahal," ujarnya lagi.

Ada 3 jenis ukuran kayu bajakah yang dijual Jhon, ukuran besar dijual seharga Rp 100.000 dan yang kecil dijual Rp 25.000.

 

6. Penjual kayu bajakah tinggalkan Banjarmasin

Setelah keluarnya surat surat edaran Gubernur Kalimantan Tengah tentang larangan penjualan kayu bajakah keluar Kalteng, ditanggapi penjual kayu bajakah di Banjarmasin.

Beberapa penjual kayu bajakah hari ini mulai meninggalkan Banjarmasin kembali ke Kalteng demi menghormati surat edaran tersebut.

Jhon, salah satu penjual kayu bajakah di Jalan Pramuka, Banjarmasin mengaku menghargai keputusan tersebut. Menurut Jhon, surat edaran tersebut baru diketahuinya tadi pagi, sehingga dia dan istri memutuskan untuk pulang ke Kalteng.

"Kami menghargai keputusan tersebut dan hari ini habis atau tidak kami balik ke Kalteng," ujar Jhon saat ditemui, Kamis (22/8/2019).

Baca Juga: Viral Obat Kanker Bajakah: Faktanya Ketidakberuntunganlah yang Jadi Faktor Utama Seseorang Mengidap Kanker, Bukan Gaya Hidup atau Makanan

Cara Membedakan Akar Bajakah Beracun Dan Tidak Beracun

Tokoh Mentaya Seberang Sampit, Khaitami alias Mang Atai, yang selama ini dikenal sebagai ahli membuat kerajinan sopuvenir dari bahan kayu, mengatakan, diapun juga menjual akar tersebut namun dalam jumlah kecil saja dan dibuat dalam bentuk serbuk yang dibungkus dijual Rp150 ribuan satu bungkus.

Atau yang telah lama mengetahui jenis akar Bajakah tersebut mengimbau kepada pencari batang akar bajakah, agar memilih akar bajakah yang bukan jenis tuba, karena beracun, selama ini akar tersebut serbuknya dipakai nelayan atau pencari ikan untuk mencari ikan di sungai.

"Pilihlah jenis yang bukan akar bajakah tuba, ciri akar beracun tersebut antara lain, kulit akar lengket dibatang akar, ketika dikerik kulitnya menggunakan pisau agak susah karena lengket, sedangkan bajakah untuk obat sangat mudah di kerik kulit akarnya, karena seperti rapuh," ujarnya.

Dia mengatakan, bentuk kulit akar bajakah untuk obat guratannya lebih jelas, sedangkan jenis tuba atau beracun lebih halus.

"Secara umum sebenarnya batang akar bajakah relatif sama, namun hanya bisa dibedakan sedikit saja dari daun, bentuk kulit akar dan jenis kulit akarnya, saya imbau hati-hati membeli, belilah pada yang tahu saja jenis akan tersebut," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh Kayu Bajakah Dijual Bebas, Terbitkan Surat Edaran hingga Ada Jenis yang Beracun" dan banjarmasinpost.co.id dengan judul "NEWSVIDEO : Ini Tips Cara Membedakan Akar Bajakah Beracun Dan Tidak Beracun"

Baca Juga: Sedang Ramai Bahas Bajakah, Ahli: Tidak Ada 'Obat Sejati’ Untuk Kanker, Karena Sel Kanker Selalu Ada Dalam Tubuh dan Bisa Kembali Kapan Saja