Find Us On Social Media :

Bengis dan Ganasnya Agen Mossad dengan Regu Pembunuhnya Setelah Pembantaian Atlet Israel di Olimpiade Munich 1972

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 22 Agustus 2019 | 15:30 WIB

Korban pembantaian atlet Israel pada Olimpiade Munich 1972.

Tapi karena pemerintah Jerman siap menjamin keamanan semua atlet, meskipun sangat kesal, Mossad membatalkan rencananya.

Kini Israel merasa kesulitan karena aparat keamanan Jerman yang dianggap kurang pengalaman berniat membebaskan sandera melalui tindakan militer.

Setelah melalui perundingan yang melelahkan dan tak kunjung mencapai hasil pemerintah Jerman akhirnya sepakat untuk mengeluarkan anggota Black September dan tawananya keluar Jerman.

Para penyandera dan tawanannya kemudian dibawa menuju pangkalan udara militer di Munich menggunakan dua helikopter.

Baca Juga: Alami Sakit Perut yang Begitu Hebat Usai Berhubungan dengan Suaminya, Ternyata Inilah yang Ada Dalam Perutnya

Setibanya di pangkalan udara Munich sudah menunggu sebuah pesawat Lufthansa yang tampaknya dipersiapkan untuk mengangkut anggota Black September dan tawanannya keluar dari Jerman.

Pesawat Lufthansa yang menunggu sesungguhnya berisi para aparat keamanan Jerman yang siap melumpuhkan para penyandera sekaligus membebaskan sandera.

Sementara itu di sudut-sudut pangkalan udara juga telah bersiaga para penembak jitu yang siap merobohkan para teroris.

Ketika helikopter mendarat di pangkalan, empat anggota Black September segera keluar dan menuju ke Lufthansa.

Baca Juga: Seorang Pria dalam Video ‘Vina Garut’ Positif HIV, Ini Gejala Seorang Pria Terjangkit HIV, Salah Satunya Terlihat di Mulut dan Hidung

Sebagai kelompok teroris yang berpengalaman mereka ingin mengecek dahulu kondisi pesawat dan siapa saja yang berada di dalamnya.

Sementara anggota Black September dan para tawanan lainnya tetap bersiaga di dalam helikopter dengan kondisi mesin masih menyala.

Bergeraknya empat anggota Black September menuju Lufthansa sama sekali tak diduga.

Aparat kepolisian dan militer Jerman yang kebetulan masih belum pengalaman dalam operasi pelumpuhan teroris menjadi panik dan kurang koordinasi.

Baca Juga: Transplantasi Rahim dari Pendonor yang Sudah Meninggal, Bayi Ini Berhasil Terlahir ke Dunia