Advertorial
Intisari-Online.com - Bulan lalu, lahirlah bayi pertama dari transplantasi rahim donor orang yang sudah meninggal di Amerika Serikat.
Dilansir dari USA Today, Selasa (9/7/2019), sang ibu, yang berusia pertengahan 30-an, adalah satu dari tiga wanita yang berhasil menerima transplantasi dan yang pertama kali melahirkan.
Uji coba melibatkan 10 wanita dengan infertilitas uterus (UFI).
Menurut Klinik Cleveland, "Wanita yang menderita UFI tidak memiliki rahim, atau rahimnya diangkat, sehingga mereka tidak dapat hamil."
Baca Juga: 3 Jam Tanpa Henti, Seorang Suami Siksa Istrinya hingga Tulang Rusuk Patah di Depan Anak Balitanya
"Penting untuk diingat bahwa ini masih penelitian, tetapi menarik untuk melihat apa pilihan untuk wanita di masa depan," kata spesialis kedokteran ibu-janin Dr. Uma Perni dalam sebuah pernyataan.
Perni adalah bagian dari tim perawatan ibu tersebut.
"Transplantasi rahim wanita adalah prosedur kompleks," kata ahli bedah transplantasi Dr. Andreas Tzakis dalam pernyataan yang sama.
“Melalui penelitian ini, kami bertujuan menjadikan peristiwa luar biasa ini sebagai pilihan bagi wanita yang memiliki masalah serupa."
Baca Juga: Temukan Emas 7 Kg di Tempat Sampah, Tukang Sapu Tidak Mengambilnya, Justru Lakukan Hal Ini
"Kami berterima kasih kepada pendonor. Kemurahan hati mereka memungkinkan untuk mewujudkan impian pasien untuk kelahiran bayi."
Ini adalah peristiwa kedua kalinya di dunia, di mana seorang wanita dapat melahirkan setelah mendapat transplantasi rahim dari orang yang meninggal.
Kasus pertama dilaporkan di Brasil, Amerika Selatan, pada bulan Desember 2017.
Sebelumnya diketahui bahwa satu dari 5.000 wanita dilahirkan sebagai penderita UFI.
Baca Juga: Kaya Harta Tapi Miskin Air, Negara Kaya Minyak Ini Berencana Tarik 'Antartika' Untuk Stok Air Minum
Transplantasi rahim 'tidak dimaksudkan untuk seumur hidup' dan hanya dimaksudkan untuk satu atau dua kelahiran hidup.
Para wanita yang terlibat dalam percobaan ini menjalani proses penyaringan yang ketat dan dipantau secara ketat setelah hamil melalui fertilisasi in-vitro.
Semua 10 wanita yang terlibat dengan studi klinik berusia antara 21 dan 39 tahun.
Bayi perempuan itu dilahirkan melalui operasi caesar.
Klinik Cleveland mengatakan, "dua wanita menunggu untuk ditransfer embrio, dan beberapa kandidat lagi menunggu untuk transplantasi rahim."
Dua upaya transplantasi lainnya tidak berhasil.