Advertorial
Intisari-Online.com – Sering kali, karena keadaan terdesak, atau karena tidak memungkinkan membeli yang baru, kita berbagi pakaian.
Padahal, berbagi pakaian itu bisa jadi tidak higienis. Banyak orang yang sering saling meminjam jaket, syal, itu bukan hal yang benar untuk dilakukan.
Apalagi, berbagi pakaian dalam. Jelas, Tidak! Karena ini dapat menyebabkan penyakit parah dan infeksi menular seksual.
Kisah ini adalah salah satu kasus gadis berumur 12 tahun yang berasal dari Propinsi Zhejiang, Cina.
Baca Juga: Viral, Diduga Bule Ketahuan Curi Celana Dalam dan Disembunyikan di Balik Pakaian Dalamnya!
Gadis itu mulai muntah dan dia menderita demam yang berkepanjangan bersamaan dengan gejala lain, seperti sakit perut.
Laporan ini mengklaim bahwa dia menderita kondisi dengan gejala tersebut selama setengah bulan.
Ketika kesehatannya semakin memburuk, barulah orangtuanya membawanya ke rumah sakit.
Ketika dokter memeriksanya, gadis itu didiagnosis menderita penyakit radang panggul, yang mengakibatkan hidrosalping, yang merupakan kondisi di mana saluran tuba falopi tersumbat dengan air.
Dokter mengungkapkan bahwa salah satu tuba falopinya rusak parah.
Namun, para dokter ini bingung, bagaimana seorang gadis kecil dapat didiagnosis dengan kondisi tersebut.
Sebenarnya ini adalah penyakit yang disebabkan karena memiliki banyak pasangan seksual atau karena hubungan seks tanpa kondom.
Tapi dalam kasus ini, bukan alasan keduanya karena gadis ini tidak melakukan hubungan seksual.
Baca Juga: Keranjingan Dandan dan Pakai Pakaian Dalam Wanita, Pria Ini Diceraikan Istrinya
Lalu, bagaimana itu mungkin terjadi?
Gadis itu mengatakan bahwa ia mengalami haid pertama dua tahun sebelumnya, ia juga belum pernah menggunakan tampon atau pembalut jenis apa pun.
Ketika para dokter masuk ke rincian gaya hidupnya, barulah mereka menemukan alasannya.
Para dokter mengungkapkan bahwa gadis itu mengenakan pakaian dalam ibunya, demikian dilansir dari boldsky.
Rupanya, pakaian dalam gadis itu disimpan bersama dengan pakaian dalam ibunya di lemari yang sama.
Akibatnya, gadis itu dan ibunya sering memakai pakaian dalam satu sama lain.
Lebih buruknya lagi, ibu gadis itu mengungkapkan bahwa dia telah menderita vaginitis sebelumnya.
Karena ibunya pernah menderita vaginitis, maka dokter percaya bahwa mengenakan pakaian dalam ibunya itulah yang menyebabkan penyakit tersebut.
Baca Juga: Inilah 9 Tanda Vagina Tidak Sehat yang Harus Disadari Wanita, Nomor 3 dan 6 Paling Sering Terjadi
Gadis itu harus menjalani operasi laparoskopi di mana dokter memotong tuba falopi kanan dan ovarium kanannya.
Para dokter mengungkapkan, mereka mencoba menyelamatkan tuba falopi, tapi sayangnya, lesi itu sangat parah sehingga harus diangkat.