Advertorial
Intisari-Online.com - Ketika seorang anggota keluarga kerajaan Inggris 'kebobolan' keamanannya, itu pasti akan langsung menjadi sorotan bagi dunia.
Sebagai contoh, pada tahun 1982, seorang pria berusia awal 30-an bernama Michael Fagan ditemukan dua kali di dalam Istana Buckingham.
Pada kesempatan pertama, dia menjelajahi kamar-kamar yang digunakan oleh Putri Diana dan dia diduga mencoba duduk di singgasana sebentar.
Saatdia menyelinap untuk yang kedua kalinya, dia berhasil melewati dinding setinggi 14 kaki di istana dengan paku-paku, kawat berduri, dan semuanya, Fagan akhirnya mencapai kamar tidur Ratu Elizabeth II.
Baca Juga:Ratu Elizabeth II Ketemu Philip Pertama Kali Waktu Masih Ngompol
Insiden ini sekarang dianggap sebagai salah satu risiko terburuk bagi keamanan kerajaan di zaman modern.
Tapi rupanya ada penyusup Istana Buckingham jauh sebelum Fagan.
'The Boy Jones' adalah penguntit selebriti sejati abad ke-19 yang memasuki istana berkali-kali dan memaksa pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah luar biasa untuk melindungi raja yang berkuasa saat itu, Ratu Victoria.
Dalam satu waktu, Boy Jones pertama kali berjalan di koridor istana kerajaan ketika baru berusia 14 tahun.
Dia duduk di singgasana, dia melihat buku-buku di perpustakaan kerajaan dan masuk ke dalam apartemen pribadi Ratu Victoria.
Baca Juga:Ratu Elizabeth II Ketemu Philip Pertama Kali Waktu Masih Ngompol
Satu waktu, dia bahkan ditemukan dengan mengambil pakaian dalam yang dimiliki oleh Ratu di celana panjangnya.
Apakah dia orang gila?
Apakah dia seorang kriminal?
Sumber mengatakan sangat jelas tentang perbuatannya, tindakannya tidak dipandang sebagai sebuah kejahatan, melainkan tindakan 'eksentrik' yang sedikit menyeramkan.
Jan Bondeson dari Universitas Cardiff telah banyak meneliti kisah Boy Jones, menghasilkan buku tentang raja dan penguntit kecilnya.
itu diterbitkan pada tahun 2010.
Menurut Bondeson, Edward Jones (nama lain Boy jones), memang sebuah 'karakter' yang sangat aneh.
Ketika ia berbagi untuk BBC, bocah itu tidak pernah menyatakan ketertarikannya kepada wanita, kecuali Ratu Victoria.
Baca Juga:Mengenaskan, Jadi Bridesmaid di Dua Pernikahan Tanpa Istirahat, Kaki Kanan Wanita Ini Harus Amputasi
Bondeson mengatakan, bocah itu masuk istana tiga kali antara tahun 1838 hingga 1841.
Meski dibawa ke pengadilan setiap kali.
Penjelasan dia masuk ke Istana adalah bahwa dia 'selalu ingin melihat istana' dan ingin menulis buku tentang apa yang didengarnya.
"Cara dia diperlakukan adalah sesuatu yang dapat Anda bayangkan."
"Dia tidak diinginkan sehingga mereka hanya menyingkirkannya."
"Persidangannya diadakan secara rahasia dan sebagai akibat dari penindasan ini, informasi tentang Boy Jones sangat sulit untuk didapatkan," kata Bondeson.
Tidak ada catatan yang menjelaskan mengapa Jones memicu obsesinya dengan raja, yang merupakan Ratu Kerajaan Britania Raya dan Irlandia dari tahun 1877 sampai kematiannya pada tahun 1901.
Akan tetapi ia biasanya menggunakan pintu dan jendela yang dibiarkan terbuka pada lantai dasar istana.
Jones digambarkan sebagai orang yang sangat jelek dan tidak rapi.
Dia sepertinya jarang mandi.
Baca Juga:Begini Akhir Tragis Molly si Penyihir Bermata Iblis: 'Saya Cuma Pembantu Setan'
Diasumsikan bahwa ia mencari nafkah sebagai pembersih cerobong asap.
Keamanan di sekitar kediaman kerajaan dilaporkan telah diatur secara longgar dan tidak efisien selama tahun-tahun saat awal pemerintahan Ratu Victoria.
Pemabuk atau orang miskin kadang-kadang ditemukan tidur di halaman, di dalam batas-batas istana.
Orang-orang dapat melompati dinding dengan mudah.
Pertama kalinya Boy Jones memasuki istana adalah 1838, dia sempat tertangkap mencuri dari dapur.
Dia mendapat julukan Boy Jones oleh staf istana.
Setiap kali dia ditemukan berkeliaran, Jones diserahkan kepada petugas polisi.
Pihak berwenang khawatir tentang apa lagi yang mungkin bisa dilakukannya selama usahanyamasuk di kediaman kerajaan.
Baca Juga:Cerita Kriminal: Kisah Tragis Amanda Todd Setelah Fotonya Bertelanjang Dada Menyebar di Dunia Maya
Seberapa baik dia mengenal istana dan apa lagi yang dia lihat?
Ini membuat semua orang khawatir.
Beberapa sumber mengatakan ia diduga menguping beberapa percakapan antara Ratu dan para menterinya.
Bocah itu juga berhasil mengambil potret Ratu, surat, dan koleksi linen.
Ketika Jones tertangkap pertama kali, diasegera dibebaskan.
Pada upaya lainnya, lebih banyak tindakan pencegahan diambil, dan dia segera dihukum.
Pada Desember 1840, dia ditemukan di bawah sofa kamar sebelah kamar pribadi ratu.
Sang ratu bahkan mencatat momen yang menakutkan dalam buku harian pribadinya, dengan tak percaya pada bagaimana si penyusup datang begitu dekat ke kamar tidurnya.
Baca Juga:Tebak! Dari 3 Gambar Ini, Mana yang Paling Tidak Menggambarkan Suatu Keluarga?
Setelah Jones menjalani hukumannya, dia melewatinya di dalam Istana Buckingham sekali lagi, dan kali ini pihak berwenang bingung, apa tindakan terbaik selanjutnya?
Boy Jones diundang untuk bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan, dan dengan cara ini dia akan jauh dari rumah dan jauh dari istana.
Namun dia menolak.
Akhirnya, dia dideportasi ke Brasil, di mana dia dikurungdi kapal penjara selama sekitar enam tahun.
Kapal penjara jelas tidak berfungsi dengan baik untuk Jones.
Dia sering mabuk dan terlibat dalam sejumlah pencurian.
Dia akhirnya berhasil kembali ke Inggris, tetapi segera dideportasi ke Australia.
Dia bekerja untuk sementara waktu sebagai vendor dan dia berhasil kembali ke Inggris sekali lagi, tetapi dia dengan tegas dibujuk untuk kembali ke Down Under, kota penghubung di Perth.
Baca Juga:Apa yang Anda Lihat Pertama Kali akan Ungkap Rahasia Percintaan Anda!
Kemasyhuran nama Jones tidak berhenti dan tidak berbeda di Australia, di mana lelucon dibagikan tentang dirinya sama seperti di Inggris.
Dia sangat berharap dia tidak berhubungan dengan masa lalunya dan pada satu titik dia mengambil nama lain, yaitu Thomas Jones.
Sementara dia menyingkirkan dirinya dari nama lama, dia tidak menyingkirkan kebiasaan lama.
Dia terus minum sampai menyebabkan kematiannya pada tahun 1893, Jones sangat mabuk hingga jatuh dari jembatan.
Seluruh cerita mengilhami plot cerita untuk film 1950, The Mudlark, di mana Boy Jones dimainkan oleh Andrew Ray, dan Ratu Victoria oleh Irene Dunne. (Adrie P. saputra)