Advertorial
Intisari-Online.com- Pernah mendengar nama tanaman,Gympie-Gympie?
Namanya terdengar lucu tapi ini tanaman beracun dan disebut sebagai yang paling mematikan di dunia.
Habitat asli tanaman yang punya nama latin Dendrocnide moroides ini ada di hutan hujan.
Meski begitu, kita bisa menemukan tanaman ini di Maluku, Indonesia, jugawilayah Timur Laut Australia.
Menurut beberapa sumber, tanaman ini dikenal sebagai pembunuh anjing, kuda, dan manusia.
Anda cukup beruntung jika dapat bertahan hidup jika terkena tanaman ini, karena rasa sakit yang timbul bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan hingga bertahun-tahun.
Baca juga:Siapa Sangka, 7 Buah di Sekitar Anda Ini Ternyata Bisa Jadi Buah yang Beracun, Apa Saja Ya?
Tanaman ini memang dikenal sebagai tanaman mematikan, bahkan, jika tanaman ini sudah kering selama beratus-ratus tahun, bisanya juga dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Dapat tumbuh hingga dua meter, tanaman ini memiliki daun berbentuk hati berwarna hijau, dan memiliki buah berwarna ungu.
Setiap daun ditopang oleh batang, yang jika dilihat lebih dekat memiliki bulu halus.
Bulu halus itulah yang digunakan oleh tanaman untuk menyengat dan menyalurkan bisa mematikan ke tubuh korbannya.
Jika anda bersentuhan dengan tanaman itu, maka bulu-bulu halus tanamanGympie-Gympieakan menembus kulit anda, dan melepaskan racun moroidin.
Kadang-kadang, hanya berada di dekat tanaman itu dan bernafas maka dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam, bersin, dan mimisan yang mengerikan.
Gympie-Gympieseringkali menjadi ancaman bagi para pembuka hutan, surveyor dan penebang kayu.
Itu sebabnya sebagian besar orang yang sudah mengetahui predikat yang disandang olehGympie-Gympietidak berani masuk ke teritori mereka tanpa menggunakan respirator, sarung tangan tebal dan tablet anti-histamin.
Baca juga:Yaje, Tanaman Hutan Amazon yang Bikin Halusinasi hingga Membuka Jendela Supranatural
"Mengalami tersengat adalah rasa sakit terburuk yang anda dapat bayangkan. Seperti dibakar dengan asam panas dan listrik pada saat yang sama," ujar Entomologi dan Ekologi Marina Hurley.
Ia mengaku sempat disengat olehGympie-Gympieketika bertugas selama tiga tahun di Queensland Atherton Tableland.
Ia adalah seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas James Cook pada saat itu, dan tengah menyelidiki herbivora yang memakan tanaman penyengat tersebut.
"Reaksi alergi berkembang dari waktu ke waktu, menyebabkan gatal ekstrim dan gatal-gatal yang akhirnya diperlukan pengobatan steroid. Pada saat itu dokter menyarankan bahwa saya seharusnya tidak memiliki kontak lebih lanjut dengan tanaman dan saya tidak keberatan," ujarnya.Itulah Gympie-Gympie,tanaman beracun paling mematikanyang juga dapat ditemukandi Indonesia.
Baca juga:Hak Masyarakat Adat pada Hutan Tropis Menipis