Hampir 2 Tahun Tinggal di Kamp Pengungsian, 3.500 Etnis Rohingya Akan Dibebaskan Untuk Pulang Kampung ke Myanmar

Mentari DP

Penulis

3.500 pengungsi Rohingya di Bangladesh akan dibebaskan kembali pulang ke kampung halaman mereka di Myanmar.

Intisari-Online.Com -Setelah hampir dua tahun mengungsi, sekitar 3.500 warga Rohingya di Bangladesh dibebaskan untuk kembali ke Myanmar.

Pada Agustus 2017, ratusan ribu warga Rohingya melarikan diri Bangladesh karena mendapat serangan militer di Myanmar.

Serangan tersebut diklaim menargetkan kelompok pemberontak bersenjata.

Sekitar 740.000 warga Rohingya bergabung dengan 200.000 orang lainnya yang sudah lebih dulu mengungsi ke Bangladesh.

Baca Juga: Bagai 'Hidup Dalam Himpitan Batu', Para Wanita Rohingya Harus Menghadapi Hal Mengerikan Ini Saat Melahirkan

Antara Bangladesh dengan Myanmar telah mencapai kesepakatan untuk proses pemulangan, namun hampir tidak ada warga Rohingya yang menyatakan bersiap kembali secara sukarela.

Kendati demikian, komisioner pengungsi Bangladesh, Mohammad Abdul Kalam, tetap optimis dengan rencana proses pemulangan terbaru yang dijadwalkan akan dimulai Kamis (22/8/2019) pekan ini.

Upaya sebelumnya pada November 2018 untuk memulangkan sekitar 2.260 warga Rohingya gagal terlaksana, setelah mereka menolak meninggalkan kamp pengungsian tanpa ada jaminan keselamatan saat mereka kembali ke Myanmar.

"Segalanya telah disiapkan. Titik transit darat telah disiapkan," kata Kalam kepada wartawan, Senin (19/8/2019), seusai pertemuan dengan pejabat Myanmar di Cox's Bazar, Bangladesh tenggara, tempat para pengungsi tinggal di kamp-kamp besar.

Baca Juga: Putri Najwa Shihab Meninggal 4 Jam Setelah Dilahirkan Karena Air Ketuban Bocor, Yuk Kenali Bahaya dan Tanda-tanda Air Ketuban Bocor

Kalam pun kembali menegaskan bahwa tidak akan ada warga Rohingya yang dipaksa kembali selain secara sukarela.

Dilansir AFP, sebanyak 300 warga Rohingya akan dipulangkan setiap harinya, hingga sekitar 3.500 pengungsi yang telah dibebaskan untuk melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman mereka di Myanmar.

Dorongan untuk pemulangan tersebut menyusul dilakukannya kunjungan para pejabat tinggi Myanmar yang dipimpin Menteri Luar Negeri Myint Thu, ke kamp-kamp pengungsian pada bulan lalu.

Kalam menambahkan, para pejabat Myanmar bersama dengan PBB, akan bertemu dengan para pengungsi yang terpilih pada Selasa (20/8/2019), demi mendorong mereka untuk bersedia kembali secara sukarela ke Rakhine.

Etnis Rohingya, yang berasal dari negara bagian Rakhine, dan sebagian besar adalah Muslim, tidak diakui sebagai etnis minoritas resmi oleh pemerintah Myanmar, meski banyak dari mereka yang telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi.(Agni Vidya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul3.500 Pengungsi Rohingya di Bangladesh Dibebaskan untuk Kembali ke Myanmar

Baca Juga: Ternyata Ada Etnis Minoritas Lain Selain Rohingya yang Harus Mengungsi dari Myanmar karena Konflik

Artikel Terkait