Find Us On Social Media :

Tidak Hanya Bajakah dan Tanaman Herbal Lain, Ternyata Tulang Rawan Hiu Sudah Sejak Dulu Diklaim Bisa Sembuhkan Kanker

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 15 Agustus 2019 | 18:00 WIB

Tulang rawan hiu, diklaim bisa sembuhkan kanker.

Penelitian pun dilanjutkan pada manusia.

Dalam buku Sharks Don't Get Cancet, Dr. I. William Lane dan Linda Comae menyatakan berhasil menjalin kerjasama untuk melakukan penelitian penggunaan tulang rawan hiu pada pasien Ernesto Contreras Hospital di Tijuana, Meksiko, pada 1991.

Ernesto Contreras Jr. M.D., salah seorang dokterspesialis kanker di rumah sakit itu, melibatkan delapan pasien kanker yang sudah mencapai tahap terminal.

Jenis kanker yang merekd idap meliputi kanker mulut rahim, vaginal hemangioma, sarkoma jaringan lunak stadium III di punggung, peritonial carcinoma stadium IV, dan kanker payudara.

Kedelapan pasien ini diterapi hanya dengan tulang rawan hiu melalui rektum (dubur). Pada minggu ke-7 respons positif terlihat pada 7 dari 8 pasien tersebut.

Pada mereka terjadi penurunan ukuran tumornya 40 - 80% (5 orang), perbaikan kondisi penyakitnya (1 orang), atau bebas gejala nyeri kanker (1 orang).

Seorang tak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Setelah itu seorang dari mereka berhenti menjalani terapi dan pada minggu ke-11 tumornya ditemukan menyebar.

Pada minggu ke-9, seorang pasien terpaksa dioperasi meskipun kondisinya membaik.

Pada minggu ke-11 diketahui tiga orang pasien  bebas tumor dan ukuran tumor dua orang lainnya mengecil dibandingkan dengan pada minggu ke-7.

Hasil penelitian Roscoe L. Van Zandt, M.D., yang dikutip Lane, juga menunjukkan hasil positif.

Ginekolog di Arlington, Texas, yang bekerja paruh waktu di Hoxsey Clinic, Tijuana, Meksiko ini memberi 30 - 60 g tulang rawan hiu setiap hari secara oral pada 8 wanita penderita kanker payudara lanjut.

Setelah 6 dan 8 minggu, ukuran tumor kedelapan pasien mengecil.

Berdasarkan pengujian terhadap beberapa tumor itu ditemukan bahwa jaringannya telah  berubah warna dari merah muda menjadi abu-abu, pertanda adanya kematian sel.

Hasil penelitian awal ini memang tidak pasti dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Penelitian: Tingkatkan Konsumsi Vitamin A untuk Turunkan Risiko Kanker Kulit