Find Us On Social Media :

Terinspirasi Serangan Supremasi Kulit Putih dari Penembak Christchurch dan El Paso, Seorang Pria Bersenjata Serbu Masjid Jelang Idul Adha

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 13 Agustus 2019 | 08:00 WIB

Foto Philip Manshaus dari situs web tak lama sebelum penembakan

Peter Neumann, pendiri Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi di King's College London, mengatakan bahwa ketika mengusir para ekstrimis dari platform utama seperti Facebook dan Twitter memangkas audiens mereka, akan ada 'rumah baru'.

"Seperti yang diperkirakan, mencatat situs 8chan tidak memiliki efek yang tahan lama, dan orang-orang cukup cepat bermigrasi ke platform lain," katanya kepada The Independent.

Saksi mata mengatakan pria bersenjata Norwegia itu dijatuhkan ke tanah oleh seorang jemaah berusia 65 tahun yang merupakan salah satu dari tiga pria di masjid.

Penyerang, dilaporkan mengenakan seragam dan pelindung tubuh, menerobos pintu kaca untuk mencapai tempat ibadah, di mana orang sedang bersiap untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.

Polisi mengatakan beberapa tembakan dilepaskan dan sedang menyelidiki penembakan itu sebagai potensi serangan teror.

Mereka telah menangkap seorang pria kulit putih lokal berusia 20-an dengan dugaan percobaan pembunuhan.

"Kami sedang menyelidiki ini sebagai upaya untuk melakukan aksi terorisme," kata asisten kepala polisi Rune Skjold pada konferensi pers, Minggu pagi.

“Kami telah menemukan sikap sayap kanan ekstrem. Terdakwa menyatakan pendapatnya bahwa ia memuji (fasis Norwegia dan kolaborator Nazi) Quisling dan memusuhi imigrasi.”

Skjold memuji keberanian yang ditunjukkan oleh dua jemaah yang menangani pria bersenjata itu.

Tersangka saat ini ditahan dan sedang menjalani penilaian oleh psikiatris.

Baca Juga: Ibunya Sering Disiksa Majikan dan 21 Tahun Tidak Pulang, Anak Seorang TKI: Pak Jokowi, Tolong Pulangkan Ibu Saya…