Find Us On Social Media :

Catatan Para Penyintas Holocaust, Lukiskan Potret Mengerikan Realita Kehidupan di Kamp Konsentrasi Nazi Jerman

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 13 Agustus 2019 | 17:00 WIB

Suasana Auschwitz, 1944

Nazi Tetap Tenang Di Kamar Gas Melalui Manipulasi Psikologis Tahanan

Nazi memusnahkan ribuan orang ketika konvoi kereta baru tiba di kamp pemusnahan, dan puluhan pekerja menangani aspek yang paling tidak menyenangkan dari proses ini.

Hampir selalu orang Yahudi, kelompok pekerja ini dikenal sebagai Sonderkommando; secara harfiah, "satuan tugas" atau "pasukan khusus."

Solusi Akhir adalah rahasia yang tak terucapkan bahkan dalam hirarki Nazi, dan otoritas kamp bersusah payah untuk memastikan tidak ada bukti fisik, seperti foto-foto perbuatan mereka, ada.

Untuk menghilangkan saksi, Sonderkommando dimusnahkan setiap tiga bulan atau lebih sampai akhir 1944, ketika Heinrich Himmler, sadar Jerman akan kehilangan perang, transportasi yang ditangguhkan, dan pembunuhan massal, di Auschwitz.

Karena itu, beberapa Sonderkommando selamat, dan dalam kebingungan hari-hari terakhir kamp, ​​dapat berbaur dengan pekerja reguler sebelum pawai paksa ke barat, jauh dari pendudukan Soviet di Auschwitz.

Baca Juga: Langka, Gadget Milik Nazi di Era Perang Dunia II Ini Dilelang Rp2,8 Miliar

Salah satu dari orang-orang ini, Shlomo Venezia, tidak hanya selamat dari Sonderkommando, tetapi juga dari pawai paksa ke kamp konsentrasi Mauthausen.

Pada 1992, untuk memerangi apa yang ia rasakan sebagai kebangkitan anti-Semitisme, Venezia mulai membahas pengalaman Auschwitz-nya.

Pada 2007, ia menerbitkan buku. Catatannya sangat spesifik mengenai proses yang menunggu mereka yang dihukum mati:

"Setiap kali konvoi baru tiba, orang-orang masuk melalui pintu besar Krematorium dan diarahkan ke tangga bawah tanah yang mengarah ke ruang pakaian. Ada begitu banyak dari mereka sehingga kami melihat antrian membentang seperti ular panjang.