Praktik menghisap ini dikenal dengan istilah "roh haus" dan kemudian jenazah diangkat ke atas tebing terjal, kemudian didimpang dengan bambu.
Mayat-mayat ini dilestarikan dengan teknik tingkat tinggi, dengan ketelitian dan persiapan.
Namun, penampilan mereka mungkin akan sedikit membuat Anda merinding, karena mereka dibiarkan di tempat terbuka.
Penampilan mayat dengan warna merah karena dilumuri tanah merah, tubuh yang kaku, serta mayat-mayat dengan pose yang diatur.
Meski demikian, tubuh yang dihisap dihormati sebagai leluhur, keyakinan mereka didasarkan pada ada perlindungan dari aroma mayat yang dihisap tersebut.
Baca Juga: Terpisah 24 Tahun Karena Perdagangan Manusia, Gadis Ini Bertemu Ibunya dengan 'Cara Sepele' Ini