Terpisah 24 Tahun Karena Perdagangan Manusia, Gadis Ini Bertemu Ibunya dengan 'Cara Sepele' Ini

Mentari DP

Penulis

Sayang mereka terpisah, karena anaknya menjadi korban perdagangan manusia dan dijual ke Tiongkok ketika masih muda.

Intisari-online.com - Terkadang pertemuan 'sakral' bisa terjadi dari mana saja. Termasuk melalui cara paling sederhana sekalipun.

Sama dengan kisah yang baru-baru ini terjadi di Vietnam ini.

Di mana seorang gadis yang berpisah dengan ibunya selama 24 tahun akhirnya kembali bertemu.

Menurut World of Buzz pada Kamis (18/7/2019), ibu dan anak ini bertemu kembali setelah terpisah selama 24 tahun.

Baca Juga: Wanita Meninggal 5 Hari Usai Cabut Gigi Bungsu, Keluarganya Tak Terima Dokter Sebut Penyebab Kematiannya Karena Tumor

Vietnam News mengatakan, wanita bernama Lien (69) terakhir bertemu putrinya Le Thu Lan, ketika dia masih anak-anak.

Sayang mereka terpisah karena anaknya menjadi korban perdagangan manusia dan dijual ke Tiongkok ketika masih muda.

"Saya pikir saya tidak bisa bertemu dengannya lagi," kata Lien sambil menitihkan air mata haru."

"Aku tidak bisa tidur tadi malam karena memikirkan putriku akan kembali."

"Keluarga saya ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada media yang membantu menyebarkan berita tentang putri saya hingga terjadilah reuni ini," katanya.

Baca Juga: Sepak Terjang Satriandi Sebelum Ditembak Mati Polisi, Jadi Pembunuh hingga Bandar Narkoba Antar-negara

Tetangga Lien mengatakan bahwa putrinya mungkin sudah meninggal, namun mereka tenang ketika mengetahui dia ternyata masih hidup.

Lan adalah anak tertua dari keluarga itu, mereka digambarkan sebagai keluarga yang sangat miskin, dan memiliki lima saudara kandung dan Lan memiliki tanggung jawab untuk merawat mereka.

Ketika berusaia 19 tahun, Lan mandapat kesempatan untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Namun dia ditipu, dan saat tersadar dia sudah berada di Guanxi, Tiongkok.

Rupanya dia menjadi korban peradagangan manusia, dia dilelang kepada seorang pria hidung belang berusia 65 tahun seharga 7 juta Dong Vietnam (Rp4 juta).

Selama 13 tahun Lan tinggal bersama pria tersebut, dan memiliki anak bersamanya tiga putri dan satu putra, dia sangat menderita semala bersama pria tersebut.

Dia disiksa secara fisik dan batin, hal itu membuatnya menderita, dan bahkan sempat mencoba melarikan diri, namun usahanya gagal.

Dia dikurung di dalam ruangan gelap dan dibius beberapa kali sehingga perlahan-lahan melupakan ingatannya.

Penderitaannya tak sampai disitu saja, dia dijual ke pria lain dan tinggal bersama pria lain selama 11 tahun, namun pria 43 tahun ini merawatnya dengan baik.

Kemudian sekitar 2 tahun lalu dia bertanya pada suaminya untuk kembali ke Vietnam, dan suaminya menyetujuinya, bahkan menawarkan uang dalam perjalanan itu.

Akhirnya bulan Juli dia sampai di Vietnam, dan mencoba mencari tahu keluarganya di Facebook, dengan harapan bisa bertemu dengan keluarganya.

Baca Juga: Pabrik Roti dengan Urin Serta Menyamar Sebagai Lelaki, Gambaran Suasana di Kamp Tawanan Perang Jepang di Indonesia oleh Dua Penyintas

Beruntungnya, video tersebut viral, dan kemudian videonya dibagikan oleh banyak orang hingga dia bertemu dengan ipar perempuannya.

Awalnya dia tidak mengenali Lan, namun setelah menggambarkan alamat rumahnya, adik ipar Lan menyadari bahwa dia adalah saudaranya yang hilang.

Kemudian, pihak berwenang membawa Lan bertemu kembali dengan keluarganya di Vietnam, Lan mengatakan bahwa keluarganya telah mencarinya namun tidak bisa menemukannya.

Saat dia kembali ke rumah, sayang ayahnya sudah meninggal 4 tahun lalu, setelah kehilangan putrinya dia larut dalam kesedihan hingga menyebabkan kematiannnya.

Kini Lan telah bertemu kembali dengan keluarganya, polisi menyebut bisa menemukan orang-orang yang bernasib sama seperti Lan.

Mereka membentuk kelompok penghubung antara keluarga, polisi dan agen Vietnam dengan otoritas China.

Baca Juga: Melatih Intuisi Demi Kesukesan Hidup

Artikel Terkait