Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Anak Migran di Stasiun Perbatan, Habiskan 11 Hari Tidur di Tumpukan Sampah dan Minum dari Bak Cucian

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 23 Juli 2019 | 17:00 WIB

Abner memberi pengakuan hari-hari menyedihkan anak-anak migran di stasiun perbatasan Yuma, Arizona.

Kepadatan anak-anak di stasiun perbatasan telah menurun sejak Juni, dengan lebih banyak dana untuk ruang tahanan dan penurunan migran yang melintasi perbatasan selatan secara keseluruhan.

Penjabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Kevin McAleenan ditanya tentang kondisi buruk di stasiun perbatasan pada sidang Kongres pekan lalu, dan dia mengatakan agen melakukan yang terbaik yang mereka bisa dalam kondisi tersebut.

Setelah meninggalkan stasiun Yuma, Abner tinggal di sebuah fasilitas yang dikelola oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, di mana ia ingat bermain sepak bola dan berteman.

Dia sekarang bersatu kembali dengan ayahnya di Chicago dan menunggu untuk mendengar dari pengacaranya tentang langkah selanjutnya dalam kasus pengadilannya.

Baca Juga: Pengamen Korban Salah Tangkap Kasus Penemuan Mayat di Cipulir: Saya Langsung Dilakban, Disetrum Sampai Disuruh Ngaku

Abner memiliki empat saudara perempuan di Guatemala.

Dia ingin mereka datang ke Amerika Serikat untuk keluar dari kemiskinan yang ekstrem, tetapi dia khawatir mereka mengalami perlakuan yang katanya dia alami di tangan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan.