Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Anak Migran di Stasiun Perbatan, Habiskan 11 Hari Tidur di Tumpukan Sampah dan Minum dari Bak Cucian

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 23 Juli 2019 | 17:00 WIB

Abner memberi pengakuan hari-hari menyedihkan anak-anak migran di stasiun perbatasan Yuma, Arizona.

Intisari-Online.Com - Tidak semua orang bisa cukup beruntung bebas dari kemiskinan.

Tapi untuk keluar dari kemiskinan pun, mereka harus melalui hal-hal yang sulit.

Seperti anak-anak migran di stasiun perbatasan Yuma, Arizona, mereka pergi dari negara asalnya menuju Amerika Serikat untuk mencari hidup yang lebih baik.

Seorang remaja laki-laki, Abner (17), menggambarkan bagaimana pengalaman menyedihkan yang ia rasakan selama 11 hari di tempat itu.

Baca Juga: Kisah Tragis Ayah dan Anak Migran yang Tewas Terseret Arus Sungai Karena Ingin Kehidupan yang Lebih Baik

Abner berasal Guatemala, ia ingat dengan jelas 48 jam pertama yang dihabiskannya di dalam stasiun Patroli Perbatasan AS di Yuma, Arizona.

Selama itu, ia tetap terjaga karena tidak ada ruang untuk berbaring.

Dimasukkan ke dalam sel bersama anak lelaki migran lainnya, Abner mengatakan anak-anak yang lebih besar akan memberi anak-anak usia 8, 9, dan 10 tahun untuk berbaring di lantai sementara mereka akan mencoba tidur sambil duduk atau berdiri.

Tanpa apa pun untuk menutupi dirinya, Abner menggigil.