Penulis
Intisari-Online.Com -Belakangan ini suhu di Indonesia menjadi lebih rendah dari biasanya.
Bahkan beberapa kota mengalami suhu ekstrem, seperti di dataran tinggi Dieng.
Setelahnya viral mengenai suhu dingin di Bandung hingga masyarakat mengaku menyiapkan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.
Pasalnya, tidak sedikit yang merasa khawatir bahwa suhu dingin akan membuat tubuh mudah sakit.
Baca Juga: Viral Suhu Ekstrem Dieng, Benarkah Masa Lalu Indonesia Memiliki Musim Salju?
Dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (17/7/2019); selain mengonsumi vitamin, suhu dingin di Bandung membuat warga mandi pakai air hangat.
Namun, bagaimanakah cara menjaga kesehatan yang tepat ketika suhu dingin?
Benarkah mandi pakai air hangat lebih baik daripada air dingin dalam kondisi seperti ini?
Dokter Yance Tengker, dokter umum di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) dr Oepomo, Surabaya, berkata kepada Kompas.com, Kamis (18/7/2019) bahwa mandi air dingin atau hangat sebetulnya punya keuntungan dan kerugian masing-masing, sehingga tidak ada yang lebih baik atau buruk.
Akan tetapi, pada kondisi suhu dingin seperti saat ini, disarankan untuk mandi dengan air hangat karena dapat meningkatkan suhu tubuh.
“Kalau udara dingin ditambah lagi mandi dengan air dingin malah akan memperberat tubuh kita dalam proses menghangatkan tubuh,” ujar dr Yance.
Terkait anggapan bahwa mandi air dingin bisa menyebabkan rematik, dr Yance berkata bahwa itu hanya sebatas mitos.
Dia menjelaskan bahwa rematik merupakan penyakit peradangan pada sendi yang bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti penyakit autoimun, bakteri atau virus.
“Tapi orang yang sudah menderita rematik memang disarankan untuk tidak mandi dengan air dingin karena akan memperberat keadaan pasien sendiri,” imbuhnya.
Selain mandi dengan air hangat, warga yang khawatir akan suhu dingin juga bisa mengonsumsi vitamin.
Sebab, vitamin dapat membantu menjaga daya tahan tubuh, terutama saat cuaca ekstrem.
Akan tetapi, patut diingat bahwa vitamin tidak hanya bisa didapatkan melalui suplemen.
Cara yang lebih alami dan murah untuk mendapatkan vitamin adalah dari makanan, seperti sayuran dan buah-buahan.
“Intinya adalah gaya hidup sehat. Itu sudah meliputi banyak hal, termasuk jaga pola makan dan apa yang dimakan, istirahat cukup, hindari stres berlebihan, dan berolahraga teratur karena olahraga juga membantu meningkatkan heart rate (denyut jantung) sehingga dapat menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh,” kata dr Yance.
Baca Juga: Malam Hari di Jawa Barat akan Terasa Lebih Dingin Sampai Agustus 2019, Begini Penjelasannya
Selain itu, warga yang tinggal di daerah bersuhu dingin juga disarankan untuk menggunakan pakaian hangat agar tidak mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh drastis hingga berada di bawah suhu normal.
Hipotermia bisa membuat jantung, sistem saraf dan organ tubuh lainnya tidak bekerja dengan baik, sehingga bila dibiarkan, bisa berakibat fatal.
Terakhir, dr Yance berpesan untuk mengonsumsi air putih secukupnya, meskipun Anda tidak merasa haus karena suhu terasa dingin.
Setidaknya, minum dua liter per hari karena air putih juga membantu metabolisme tubuh agar tetap sehat.(Shierine Wangsa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulSuhu Dingin di Jawa, Baiknya Mandi Pakai Air Dingin atau Hangat?