Intisari-Online.com - Prediksi cuaca antariks NASA telah memperkirakan 10 tahun mendatang aktivitas matahari akan mendekati periode 'terlemah' dalam 200 tahun.
Akibatnya dunia akan dihantam cambuk sepanas 1.500.000 celcius.
Semburan matahari itu adalah semburan radiasi kuat yang berasal dari Matahari.
Cuaca luar angkasa yang dipicu oleh aktivitas di Matahari mengikuti siklus minimum dan maksimum matahari selama 11 tahun.
Saat siklus matahari sedang minimum maka aktivitas di permukaan matahari turun dan semburan matahari jarang terjadi, dan sebaliknya.
Menurut NASA, Matahari sekarang mendekati siklus berikutnya - yang terlemah akan dialami dalam 200 tahun.
NASA memprediksi tahap ini akan berlangsung pada 2020, diikuti oleh siklus maksimum matahari pada 2025.
Pada masa itu matahari akan menyemburkan lidah-lidah apinya yang sepanas bersuhu 1.500.000 celcius.
Prediksi ini muncul ketika Juha-Pekka Luntama, kepala Kantor Cuaca Antariksa di Badan Antariksa Eropa, saat menekankan kapan Bumi menghadapi hantaman badai matahari.
Dipercaya secara luas bahwa badai matahari adalah salah satu "ancaman terbesar" bagi umat manusia.
Source | : | Dailystar.co.uk |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR