Find Us On Social Media :

Wine sampai 'Garis' Alam, Begini Rasanya Berlibur di Afrika Selatan

By Trisna Wulandari, Sabtu, 6 Juli 2019 | 11:15 WIB

Perkebunan anggur

Rasa khas Eropa juga terasa saat berkunjung ke perkebunan anggur kawasan luar kota Stellenbosch.

Stellenbosch adalah kota kedua tertua di Afrika Selatan.

Suasana khas Eropa terutama terasa dari gedung cellar-nya dan gedung mansion.

Di tempat itu pula, rombongan tur biasanya disajikan wine tasting.

“Ada 150 pabrik anggur di Afrika Selatan, sebagian besar diekspor ke luar negeri,” ungkap Jerry saat kendaraan kami meluncur di perkebunan anggur.

Buah anggur diperkenalkan oleh awak kapal penjelajah Portugal Bartolomeu Dias, orang Eropa pertama yang pada 1488 menginjakkan kaki di Cape Point, ujung benua Afrika dalam upaya menemukan rute dagang baru ke kawasan Asia.

Bibitnya yang dibawa oleh kapal-kapal dalam pelayaran menuju Asia, telah menjadikan Afrika Selatan sebagai negara peringkat ke-tujuh produsen anggur dunia.

Negeri dengan luas 1.221.037 km2 ini juga terkenal sebagai produsen berlian, emas dan platinum utama dunia.

Baca Juga: Manfaat Tersembunyi di Balik Wine yang Dianggap Memabukkan Itu: Catat yang Nomor 3!

Produksi pesawat tempur

Namun yang belum banyak diketahui orang, negeri Nelson Mandela ini rupanya juga memproduksi jet tempur supersonik Cheetah kaliber dunia.

Pesawat dengan kecepatan 2,2 Mach (lebih dari dua kali kecepatan suara) mengambil dasar jet tempur Perancis Dassault Mirage III.

Pesawat ini dikembangkan untuk Angkatan Udara Afrika Selatan diperkenalkan pada 1986.

Cheetah juga tercatat dioperasikan oleh Angkatan Udara Ekuador dan Chile.

Kiranya masih banyak kejutan dan keindahan di bumi Afrika Selatan yang menarik ditulis.

Ini hanyalah selayang pandangnya. (Dudi Sudibyo)

Artikel ini telah tayang di rubrik LangLang Majalah Intisari dengan judul “Ada Jejak-jejak Nusantara di Selatan Afrika”.