Find Us On Social Media :

Tubuh Bergetar Saat Melakukan Eksekusi, Beginilah Pengakuan Algojo Cambuk di Aceh Saat Jadi Eksekutor

By Afif Khoirul M, Jumat, 5 Juli 2019 | 17:30 WIB

Algojo cambuk di Aceh.

Identitas dirahasiakan

Kepala Sapol PP-WH Kota Banda Aceh, melalui Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Aceh Zakwan, mengatakan, identitas algojo cambuk sangat dirahasiakan.

Bahkan, hanya sedikit rekan kerja yang tahu teman sekantor mereka adalah algojo.

"Algojo itu dirahasiakan, hanya beberapa orang tertentu di Satpol PP-WH yang mengetaui identitasnya.Algojo itu orang pilihan," kata Zakwan.

Menurut Zakwan, setelah seseorang pelanggar qanun syariat Islam diputuskan oleh pengadilan mahkamah syariah dan perkaranya inkrah, wewenang dan eksekutor terhadap terdakwa adalah jaksa.

Namun, perbaikan dari Satpol PP WH. Memilih algojo Zakwan mengatakan, penunjukan algojo setelah pelanggar diputuskan pengadilan oleh mahkamah syariah.

Jaksa kemudian berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini WH untuk menentukan jadwal dan lokasi tempat eksekusi dilaksanakan.

Setelah jadwal dan lokasi cambuk ditentukan, kemudian dipilih algojo dari Satpol PP WH dengan jumlah atau kebutuhan cambukan dan pelanggar yang akan dieksekusi.

Setelah algojo dipilih, mereka akan diberikan pelatihan selama beberapa hari agar mencambuk pelanggar sesuai dengan ketentuan hukum acara.

Satu algojo mengeksekusi dua hingga tiga pelanggar jika jumlah cambukannya tidak banyak. Namun, jika jumlah cambukan mencapai 100 kali untuk satu pelanggar, algojo yang ditunjuk bisa mencapai tiga orang.

Zakwan mengatakan, sampai saat ini algojo yang dipilih setiap melaksanakan eksekusi cambuk terhadap pelanggar syariat Islam adalah laki-laki. Mereka mengeksekusi sementara pelanggar adalah perempuan.

"Sampai saat ini memang algojo itu hanya dari laki-laki walau pelanggar perempuan. Namun, tata cara berbeda, jika perempuan dicambuk dalam posisi duduk, yang laki-laki berdiri," katanya. ( Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar/Kompas.com)

Baca Juga: Waspada, Paru-paru Basah yang Jadi Penyebab Meninggalnya Budi Anduk Bisa Dikarenakan Handuk Basah yang Dijemur di Kamar!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Algojo Cambuk di Aceh, Tubuh Bergetar Saat Jadi Eksekutor hingga Identitas yang Dirahasiakan"