Advertorial

Kisah Jokowi Saat Nyaris Bangkrut Ini Dikisahkan dalam Majalah Arab Saudi dan Dijadikan Sampul

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Setelah dua tahun bekerja, Jokowi memutuskan untuk berhenti karena kurang perhatian terhadap perusahaan itu dan memutuskan pulang ke Solo.
Setelah dua tahun bekerja, Jokowi memutuskan untuk berhenti karena kurang perhatian terhadap perusahaan itu dan memutuskan pulang ke Solo.

Intisari-Online.com - Presiden Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi mengisahkan kehidupannya sebelum terjun ke politik ketika menjadi sampul majalah gaya hidup Arab Saudi, Arrajol.

Dalam pemberitaan edisi Mei itu, Jokowi telah mencari pekerjaan setelah lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada 1985.

Setahun kemudian, dia memperoleh pekerjaan di perusahaan pemerintah yang khusus menangani produk kertas di Aceh, dengan tugas mengawasi hutan dan bahan mentah.

Namun, setelah dua tahun bekerja, Jokowi memutuskan untuk berhenti karena kurang perhatian terhadap perusahaan itu dan memutuskan pulang ke Solo.

Baca Juga: Memilukan, Teriakan Lapar dan Kesakitan Sering Terdengar dari Nenek Sebatang Kara di Gubuk Reyot Ini

Dia menyadari ambisinya tidak akan tercapai jika ikut orang.

Jadi, dia membantu mengelola bengkel kayu milik ayahnya.

Di situlah, dia mulai merintis usaha sambil menunggu kelahiran anaknya.

Satu tahun kemudian, Jokowi mendirikan perusahaan sendiri yang dia beri nama "Rakabu" berasal dari nama anak pertamanya, Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Uang Habis Untuk Berobat Hingga Meninggal, Pria Ini 'Bangkit dari Kematiaannya' Saat Pemakaman Telah Disiapkan

Perusahaan itu berfokus untuk memproduksi dan menjual barang-barang furnitur yang dibuat dari kayu jati.

Tantangan pun dihadapi oleh presiden ketujuh RI itu.

Mengelola bisnis furnitur dari kayu jati terkadang naik, tapi tak jarang juga turun.

Bahkan dalam ulasan Arrajol, Jokowi disebut pernah nyaris bangkrut.

Baca Juga: Jilati Es Krim di Supermarket dan Kembalikan Lagi ke Freezer, Wanita Ini Terancam 20 Tahun Penjara

Namun, perusahaan Rakabu mendapatkan pinjaman sebesar Rp 500 juta dari Perusahaan Gas Negara.

Pada 1991, Rakabu mulai mengekspor produk dan menjadi populer.

Di Perancis, mereka untuk pertama kali membuka cabang di pasar Eropa melalui seorang klien bernama Bernard.

Pada 2002, Jokowi menjadi Ketua Asosiasi Produsen Furnitur Surakarta.

Baca Juga: Sekali Lagi, Ingatlah! Berat Tas Sekolah Anak Tak Boleh Lebih dari 10 Persen dari Berat Badannya Sendiri

Dikupas sebanyak 14 halaman pada edisi Mei, Jokowi dinilai sebagai sosok yang rendah hati, sederhana, dan bersih menurut prakata dari Pemimpin Redaksi Arrajol.

Dalam prakata redaksi, Jokowi yang disebut tidak bermimpi menjadi wali kota itu berhasil menjabat sebagai presiden dan kembali terpilih untuk lima tahun ke depan.

"Dia dipilih oleh majalah Arrajol untuk menghiasi cover majalah sekaligus menyoroti perjalanan hidupnya yang menonjol, baik kehidupan pribadi maupun umum," kata redaksi.

Dalam pemberitaan Arrajol, Jokowi disebut sebagai sosok yang rendah hati, sederhana, dan bersih.

Dia adalah pemimpin yang datang dari luar kalangan politisi dan militer.

Jokowi disebut datang dari perkampungan kaum miskin, dari gubuk-gubuk yang sering terendam air, dan yang setiap hari tercipta mukjizat untuk dapat bertahan hidup.

Baca Juga: Ayah Kandung Minta Pasangan Pernikahan Sedarah Ditenggelamkan di Laut, Hukuman Mati Mengerikan Bagi Pelanggar Kesusilaan di Tanah Bugis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Sampul Majalah Arab Saudi, Jokowi Kisahkan Pernah Nyaris Bangkrut"

Artikel Terkait