Find Us On Social Media :

Dari Gereja Katedral Hingga Pasar Senen, Inilah Jejak Wajah Batavia Tempo Doeloe

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 23 Juni 2019 | 12:30 WIB

Pasar Senen.

Baca Juga: Jakarta 492 Tahun: Perubahan Iklim dan Ancaman Kesehatan Metropolitan

Lepas daerah Molenvliet ke arah timur, terdapat daerah yang dahulu dikenal dengan Noordwijk (Jln. Ir. H. Juanda), sebuah jalan menuju ke Pasar Baru, melewati Gang Pecenongan, Pintu Air, dan bangunan neogotik, Gereja Katedral yang mulai dibangun pada 1891.

Gedung Kesenian yang merupakan gedung tempat pentas acara kesenian berada di tikungan jalan selanjutnya.

Gedung yang dulu bernama Schouwburg (diresmikan tahun 1821) itu telah dipugar dan mulai digunakan kembali tahun 1989. Gedung ini pernah dipakai oleh Komite Nasional, pelopor DPR, sekitar era kemerdekaan.

Sebuah lapangan luas yang masih terlihat sekarang adalah Buffelsveld alias Lapangan Banteng. Dahulu lapangan itu tempat tentara-tentara berbaris dan berparade, sehingga juga dikenal sebagai Paradeplein atau, nama kerennya, Champ de Mars.

Baca Juga: Jakarta 492 Tahun: Perubahan Iklim dan Ancaman Kesehatan Metropolitan

Lapangan Banteng juga pernah disebut sebagai Waterloo Plein, memperingati peristiwa dikalahkannya Napoleon oleh gabungan pasukan Inggris, Jerman, dan Belanda di tahun 1815.

Di lapangan itu pernah dibangun sebuah monumen seekor singa di atas sebuah kolom yang, ditempatkan di tengah lapangan.

Sayang, monumen itu dihancurkan oleh penguasa Jepang, ketika Perang Dunia II berkecamuk.

Daerah ini masih bagian dari Weltevreden (yang artinya "sungguh puas"), daerah yang semula berawa dengan semak belukar lebat milik Anthony Paviljoen (1648), yang kemudian dipindahtangankan kepada Cornelis Chastelein.

Baca Juga: Kisah Majikan Keji di Jakarta yang Siksa Pembantu dengan Setrika dan Mengurungnya Hingga Tewas di Toilet