Advertorial

Kisah Majikan Keji di Jakarta yang Siksa Pembantu dengan Setrika dan Mengurungnya Hingga Tewas di Toilet

None
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Kekerasan terhadap pembantu berinisial LN ini dilakukan dengan menggunakan cobek, setrika, hingga tidak memberi makan korban selama 5 hari.
Kekerasan terhadap pembantu berinisial LN ini dilakukan dengan menggunakan cobek, setrika, hingga tidak memberi makan korban selama 5 hari.

Intisari-online.com - Sebuah kisah tragis kembali menimpa seorang pembantu rumah tangga atau asisten rumah tangga (ART).

Seperti dilansir dari Kompas.com, seorang ART berusia 20 tahun dikabarkan tewas secara menyedihkan.

ART berinisial LN itu menderita sampai akhir hayat karena disiksa oleh majikannya sebelum akhirnya tewas di toilet.

Penyiksaan dilakukan oleh sang majikan yang berinisial TVL di di sebuah rumah kawasan Muara Karang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca Juga: Viral, Pembantu Duduk Menunggui Majikannya yang Sedang Makan di Restoran: Diperlakukan Seperti Hewan

Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, LN ditemukan tewas di toilet rumah majikannya Senin (20/5/2019) pukul 03.00 WIB.

"Jadi awalnya ada seorang pria mengantarkan jenazah ke Rumah Duka Atma Jaya. Setelah dicek oleh petugas di rumah duka ditemukan banyak luka lebam di sekujur tubuh korban," kelas Budhi kepada awak media di Polsek Penjaringan, Selasa (21/5/2019).

Setelah itu, lanjut Budhi, pihak Rumah Duka Atma Jaya menghubungi petugas kepolisian.

Petugas kemudian segera melakukan pengecekan dan melakukan interogasi pada pria yang membawa jenazah tersebut.

Baca Juga: Persija Juara, Pembantuku 'Jakmania': Kisah Menggelitik Jika Punya PRT Seorang Suporter Bola

"Pria yang membawa (jenazah) adalah majikan laki-laki dari korban. Setelah dilakukan penyelidikan diketahui korban sering mendapatkan kekerasan fisik dari pelaku yang merupakan majikan perempuannya," terang Budhi.

Menurut Budhi, sekujur tubuh korban ditemui luka lebam karena mendapatkan kekerasan dari pelaku.

Kekerasan itu dilakukan dengan menggunakan cobek, setrika, hingga tidak memberi makan korban selama 5 hari.

"Saat ditemukan korban berada di dalam kamar mandi hanya menggunakan pakaian dalam. Itu korban sedang dihukum oleh pelaku di dalam toilet, tidak boleh keluar, dan tidak diberi makan selama 5 hari," sambungnya.

Baca Juga: Kisah Mima Saina, Perempuan Indonesia yang Lindungi Bayi Yahudi dari Kejaran Nazi

Adapun pelaku dikenai Pasal 44 Ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

"Kami masih akan lakukan penyelidikan untuk melihat kemungkinan adanya pelaku lain dalam peristiwa ini. Sebab ada ART lain di yang bekerja di rumah itu, dan kondisi fisiknya juga kurus. Nah kami akan melihat apakah ART itu juga disiksa dan alami tekanan atau tidak," pungkas Budhi. (Tatang Guritno)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"ART Tewas di Toilet Setelah Dikurung dan Dianiaya Majikan".

Artikel Terkait