Find Us On Social Media :

Dari Gereja Katedral Hingga Pasar Senen, Inilah Jejak Wajah Batavia Tempo Doeloe

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 23 Juni 2019 | 12:30 WIB

Pasar Senen.

Para awak kapal dan penumpang menggunakan sekoci untuk mencapai pelabuhan. Ketika itu, tampak di sebelah timur, Kastil Batavia yang didirikan J.P. Coen sebagai benteng perlindungan kota.

Sayang, kini sudah tidak terlihat lagi sisa-sisa bangunannya karena dibongkar oleh Daendels, penguasa selanjutnya.

Tetapi, masih ada sisa bangunan lain yang dapat-dilihat sampai sekarang. Tak jauh dari pelabuhan, tampak Museum Bahari. Dulu bangunan itu merupakan salah satu bagian dari kompleks pergudangan besar yang dibangun tahun 1652.

Baca Juga: Duh, Istilah Hidung Belang Ternyata Lahir Karena Kasus Gubernur Batavia Pieterzoon Coen

Terletak di tepi Kali Ciliwung, kompleks pergudangan bernama Westzijdse Pakhuizen itu adalah tempat VOC menyimpan segala persediaan cengkeh, pala, dan hasil bumi lain yang akan diekspor ke Eropa.

Di belakangnya dahulu berdiri Bastion Culemborg (benteng pertahanan), bagian dari tembok perlindungan kota, yang dibangun pada 1645.

Di seberang museum terdapat Gedong Galangan VOC yang sudah direstorasi dan kini menjadi restoran dan kafetaria, bahkan untuk mengadakan pesta. Meski dulu merupakan bagian dari kompleks gedung-gedung di sekitar pelabuhan, gedung ini digunakan sebagai galangan kapal.

Ada lagi Taman Fatahillah, yang dahulu taman kota dan letaknya tepat di depan Gedung Balai Kota, pusat pemerintahan pada masa VOC.

Baca Juga: Keberadaan Rumah Bordil saat Batavia Batu Berdiri

Selesai dibangun tahun 1710, gedung bertingkat ini dinilai sebagai karya arsitektur kolonial Belanda paling bagus di zamannya. Sejak 1974 ia dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah).

Taman Fatahillah hingga kini masih dikepung gedung kokoh dengan arsitektur Eropa, antara lain Gedung Kantor Pos dan Kafe Batavia di utara, Museum Keramik (dulu Kantor Pengadilan Negeri) di timur, serta Museum Wayang di barat.