Penulis
Intisari-Online.com - Berakhirnya Prang Arab-Israel 1948 tidak memberikan perdamaian bagi Israel.
Perjanjian-perjanjian genjatan senjata bukanlah perjanjian damai.
Tanpa retorika, negara-negara Arab menolak mengakui keberadaan Israel.
Retorika terus menerus menuntut pemusnahan negara Yahudi itu.
Perang-perang kecil juga terus meletus tak berkesudahan.
Ketika Operasi Kadesh pada 1956 pecah, Israel hanya memiliki 16 pesawat Mystere IVA yang siap tempur.
Pesawat ini dipersenjatai dengan dua kanon 30 mm dan dapat membawa roket-roket kaliber 68 mm.
Tetapi belum diperlengkapi untuk dapat membawa bom.
Pada hari pertama pertempuran, sebuah Mystere dikirim untuk melakukan pengintaian sebelum penerjunan pasukan Israel dimulai di kawasan Mitla.
Tapi, pihak Mesir terkejut, dan tak satu pun pesawat terbang mereka yang berusaha lepas landas untuk menyerang.
Namun, beroperasinya lusinan pesawat jet tempur oleh kedua pihak di atas Sinai membuat pecahnya pertempuran udara.
Sementara Chel Ha'Avir Israel menerbangkan ratusan sortie pada hari pertama peperangan, Mesir hanya mampu menerbangkan 40.
Pada tanggal 30 Oktober, pesawat-pesawat Mystere terbang untuk melindungi pasukan payung di celah Mitla.
Mereka kemudian diserang kembali oleh pesawat-pesawat tempur Mesir.
Baca Juga: Sering Begadang dan Baru Tidur di Atas Jam 12, Pria Ini Alami Sakit Parah, Bahkan Sampai Koma
Sebuah dogfight terjadi antara 6 Mystere dan 20 MiG.
Saat itu salah satu pesawat MiG dirontokkan dan yang lainnya mengalami kerusakan berat.
Pada hari berikutnya, 31 Oktober, dua Mystere berhadapan dengan 4 Vampire Mesir.
Israel pun mampu merontokkan mereka dalam sebuah pertempuran udara yang singkat di atas Mitla.
Memang diketahui bahwa Ouragan bertanggung jawab atas kehancuran kendaraan lapis baja Mesir pada Perang Suez.
namun pesawat ini secara teknis lebih inferior dibandingkan pesawat-pesawat MiG-15 dalam duel antarpesawat pemburu.
Pada 2 November, dua flight yang terdiri atas empat pesawat Mystere masing-masing dikirimkan untuk menyerang Ras Natzrani dan Sharm a-Sheikh di selatan Sinai.
Di Ra Natzrani mereka menghadapi tembakan penangkis serangan udara yang gencar.
Pada lintasan ketiganya pesawat yang diterbangkan Benny Peled tertembak dan memaksa pilot itu untuk terjun dengan parasut.
Ia kemudian diselamatkan oleh sebuah Piper Super Cub, yang pilotnya- Letnan Dua Greenbaum- menerima Citation of Merit atas aksinya ini.
Pada 3 November, dua kelompok Mystere yang berkekuatan empat pesawat terbang dikirimkan untuk melancarkan misi pendukung di dekat Sharm a-Sheikh.
Pesawat-pesawat tersebut menyerang dan menenggelamkan sebuah kapal kecil Mesir.
Baca Juga: Serang Wilayah Diktator Idi Amin, Israel Dapat Bawa Pulang Sandera dan Lumpuhkan Pasukan Uganda
Tak hanya itu, bahkan secara tidak sengaja meroket sebuah kapal perang Inggris, HMS Crane.
Secara keseluruhan, selama pertempuran di Sinai, skuadron Mystere menembak jatuh 7 pesawat musuh dan kehilangan satu pesawatnya yang ditembak oleh penangkis serangan udara.
Baca Juga: Menantang Dogfight, Beginilah Suasana Duel 20 Pilot Korea Utara Melawan Angkatan Udara Israel