Advertorial

Saat Israel Serang Negeri 1001 Malam, Jatuhkan 16 Bom, & Ledakkan Reaktor Osirak hingga Tinggal Puing

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Sementara Israel sibuk memerangi aksi terorisme maupun serangan gerilyawan Palestina, ancaman yang lebih besar datang dari Irak.
Sementara Israel sibuk memerangi aksi terorisme maupun serangan gerilyawan Palestina, ancaman yang lebih besar datang dari Irak.

Intisari-Online.com - Sementara Israel sibuk memerangi aksi terorisme maupun serangan gerilyawan Palestina, ancaman yang lebih besar datang dari Irak.

Sekalipun Irak telah mengirim kontingen pasukan dan kekuatan udaranya untuk memerangi Israel selama perang tahun 2948, 1967, dan 1973, Israel juga menyerang.

Israel beberapa kali melakukan serangan ke pangkalan udara negeri 1001 malam itu.

Konflik antara kedua negara tersebut bersifat sangat tidak terbatas.

Baca Juga: Sering Begadang dan Baru Tidur di Atas Jam 12, Pria Ini Alami Sakit Parah, Bahkan Sampai Koma

Pada 1981, berbagai laporan intelijen memperkirakan Irak dapat membangun senjata nuklirnya dalam kurun waktu antara 5-10 tahun lagi.

Upaya-upaya diplomatik dan intelijen yang dilakukan Israel tidak dapat menghentikan program nuklir Saddam itu.

Di saat itu, Perdana Menteri Menachen Begin memutuskan untuk melancarkan serangan militer terhadap reaktor nuklir Osirak.

Baca Juga: Agung Hercules Idap Kanker Otak: Bersyukurlah Jika Anda Pernah Terkena Cacar Air, Risiko Anda Idap Kanker Otak Dipastikan Turun

Setelah melalui beberapa pertimbangan, Israel akhirnya mendapatkan pesawat jet yang dapat dengan mudah mencapai Irak, dan mampu menyasar reaktor yang disasar.

Ironisnya, serangan pertama terhadap Osirak tidak dilakukan oleh Chel Ha'Avir.

Melainkan oleh sepasang pesawat jet Phantom Iran.

Dilancarkan pada 30 September 1980, serangan yang berkobar dalam Perang Iran-Irak itu meninggalkan kerusakan kecil terhadap reaktor Osirak.

Baca Juga: Membangkitkan Bangsa Israel Kuno dari Lembah Tulang Kering, Siapakah Keturunan Leluhur Yahudi?

Baru pada 7 Juni 1981, sebuah skuadron pesawat tempur Chel Ha'Avir lepas landas.

Para penerbang membawa pesawat tempur mereka untuk memasuki wilayah udara Yordania, Arab Saudi, dan Irak, guna menyerang reaktor nuklir Irak yang dibangun Prancis itu.

Tepat sebelum mencapai sasaran, pesawat-pesawat F-15 memisahkan diri ke dalam tiga kelompok dan menanjak hingga 7.600 meter.

Mereka berpatroli di dekat pangkalam pesawat pemburu Irak yang penting di sekitar Baghdad.

Satu demi satu, pesawat-pesawat F-16 melonjak ke ketinggian 1.067 meter.

Baca Juga: Israel vs Korea Utara: Ketegangan F-4 Phantoms Berperang Melawan Mig-21 Pyongyang

Kemudian menukik ke arah kompleks reaktor, dan menjatuhkan sepasang bom 1.000 kg.

Setelah menjatuhkan bom, pilot berbelok tajam, menukik ke ketinggian rendah dan kembali ke Israel.

Enam belas bom mengenai sasaran, dan, dengan kekecualian satu bom, semuanya meledak.

Kubah reaktor hancur berantakan dan bangunannya menjadi puing-puing berasap.

Aksi tersebut kemudian dikecam keras dalam sebuah resolusi di Dewan Keamanan.

Baca Juga: Serang Wilayah Diktator Idi Amin, Israel Dapat Bawa Pulang Sandera dan Lumpuhkan Pasukan Uganda

Artikel Terkait