Find Us On Social Media :

Mei 2019, Defisit APBN Capai Rp127,45 triliun, Sri Mulyani: Ini Merupakan Critical Point bagi Kami

By Ade S, Sabtu, 22 Juni 2019 | 11:30 WIB

Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sentimen yang memengaruhi kinerja APBN 2019 cukup beragam (mixed), terutama dari global.

Di satu sisi, sentimen positif datang dari perubahan arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang diyakini akan mulai menurunkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun.

“Tapi dari sisi perdagangan, ada eskalasi perang dagang. Jadi, dari sisi volatilitas mereda karena The Fed, tapi ada eskalasi dari eksekutif pemerintah AS di perdagangan,” kata Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa.

Sri Mulyani mengakui, pemerintah mulai serius mencermati perkembangan kinerja APBN 2019 sebagai indikasi perkembangan ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Tiga Kali Berturut-turut Jadi Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik, Ini Kehebatan Sri Mulyani yang Memukau Juri

Ia tak memungkiri, kinerja pendapatan negara tumbuh melambat.

Namun, hal ini sejalan dengan tekanan perekonomian global yang tengah terjadi selayaknya pada 2015-2016 di mana sempat terjadi kejatuhan harga komoditas.

“Ini merupakan critical point bagi kami untuk melihat terus tanda-tanda ekonomi. Apakah steady (cenderung) menguat atau mengalami pelemahan,” tuturnya.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani mengatakan, kondisi defisit APBN 2019 masih terkendali, dengan keseimbangan primer yang mendekati nol.

Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Pembayaran Rapel Kenaikan Gaji PNS Ditunda, Ini Penyebabnya