Find Us On Social Media :

Kisah Yoan Heru, Pemudik Pemalang-Surabaya yang Naiki Motor Tua Bersama Istri dan Ketiga Anaknya

By Tatik Ariyani, Selasa, 4 Juni 2019 | 12:34 WIB

Pemudik Comal Pemalang-Gubeng Surabaya dengan sepeda motor tua yang dinaiki 5 orang

Intisari-Online.com - Yoan Heru adalah salah satu pemudik yang ingin pulang ke kampung halamannya saat lebaran tiba.

Pria ini setiap tahun pasti menyempatkan waktu untuk mudik dari Comal Pemalang le Gubeng, Surabaya.

 

Anak dan istrinya selalu diajak pulang ke tempat di mana dia dilahirkan.

Semangat untuk pulang semakin membaja. Apalagi dibarengi dengan niat dari dalam hati Yoan untuk bertemu dengan seorang ibu.

Baca Juga: Merasa Terlalu Kurus? Ini Kiat Menaikkan Berat Badan dengan Sehat Menurut Ahli

Tidak ada kendaraan mewah baginya untuk pulang ke Surabaya.

Hanya bermodalkan sepeda motor tua Suzuki Tornado 2 tak, dia membawa istri dan 3 anak menyusuri jalur Pantura sampai tiba di Surabaya.

Jadi motor tua itu dinaiki oleh 5 orang.

Sedianya Yoan memiliki 4 anak.

Karena jok kendaraannya tak lagi mampu menampung semua anaknya, terpaksa anak pertamanya tidak diajak mudik ke Surabaya.

Baca Juga: Tak Perlu Menunggu Lebaran, Inilah Mengapa Kita Harus Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Minggu (2/6/2019) dia berangkat dari Comal sekitar pukul 15.00 WIB.

Sampai Kudus pada Senin dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

Dia menyempatkan diri istirahat di posko mudik yang didirikan BPBD Kudus di depan Terminal Induk Jati.

Di posko, Kepala BPBD Kudus Bergas Catursari Penanggungan menjamunya.

Baca Juga: Mudik Lebaran atau Liburan ke Gunungkidul, Jangan Lupa Cicipi 6 Kuliner Khas Ini

Yoan sedikit menghela napas guna menghalau lelah.

Sedangkan istri anak-anaknya yang masih kecil istirahat barang sejenak untuk kemudian lanjut lagi perjalanan.

Bagi Yoan menempuh jarak sekitar 428 kilometer dengan motor tua yang dinaiki lima orang tidak ada patokan waktu kapan harus sampai tujuan.

Meski harus ditempuh lebih dari 24 jam waktu perjalanan pun akan dilakoninya asalkan sampai ke Gubeng dan bertemu ibunya.

Baca Juga: Kalap Makan Saat Santap Hidangan Lebaran, Hati-hati 6 Penyakit Ini Mengintai Anda

Padahal jika berdasarkan aplikasi Google Maps, jarak Comal sampai Gubeng normalnya ditempuh dengan waktu 9 sampai 10 jam.

"Di Surabaya kangen orang tua.

Di sana tinggal ibu sendiri," kata Yoan saat ditanya Bergas.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan pengiriman paket ini mempersunting perempuan asal Comal Pemalang.

Sudah 15 tahun dia tinggal di sana.

Baca Juga: Rumah Tengkorak, Wujud Seni Zaman Kuno nan Mengerikan, 1000 Kerangka Tersusun Rapi di Dalamnya

Kerinduan kepada orang tualah yang membuatnya harus pulang saat lebaran.

Apa yang dilakukannya diyakini sebagai bakti seorang anak kepada ibu.

"Saya meyakini dengan niat dan doa restu ibu Insya allah selamat sampai tujuan.

Hal ini sudah berlangsung setiap tahun tidak hanya tahun ini saja," kata Yoan.

Sembari menunggu energi Yoan dan anak istrinya pulih, Bergas mempersilakannya untuk menikmati fasilitas yang ada di posko mudik secara cuma-cuma.

Bergas juga menitip pesan agar nanti saat mudik selanjutnya Yoan bersama keluarganya menggunakan kendaraan umum.

Lebih aman ketimbang naik sepeda motor.

(Rifqi Gozali)Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Pemudik Pemalang-Surabaya Pakai Motor Tua Dinaiki 5 orang