Intisari-Online.com - Saat lebaran, biasanya akan sering sekali kita mendengar ucapan 'mohon maaf lahir dan batin'.
Saat lebaran juga menjadi momen yang pasa untuk kembali menjalin hubungan baik dengan orang lain, terutama yang sempat memiliki masalah.
Tak jarang ketika lebaran kita mengharapkan mendapat permintaan maaf dari orang lain yang kita anggap pernah berbuat salah pada kita.
Tapi sesungguhnya, untuk memaafkan orang tak perlu menunggu lebaran.
Baca Juga: Masih Belum Bisa Memaafkan Diri Sendiri? Ini Alasan Mengapa Demikian!
Mungkin kita sudah banyak mendengar bahwa memaafkan itu menenangkan jiwa, membebaskan kita dari belenggu benci, dan manfaat lainnya.
Namun, saat ini mari kita memandang dari segi pelaku yang bersalah pada kita melalui cerita berikut ini.
Beberapa dekade lalu, di San Fransisco, seorang ayah melakukan hubungan seksual dengan empat puterinya. Saat dilakukan tes psikologis, ayah itu berkata ia tidak menyesal dan merasa bersalah dengan perilakunya. Ia beralasan bahwa lebih baik dirinya yang bersetubuh dengan anak-anaknya, ketimbang orang lain memanfaatkan puterinya itu.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR