Find Us On Social Media :

Sering ‘Mematahkan’ Leher Bisakah Sebabkan Stroke? Ini Jawaban Ahli!

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 29 Mei 2019 | 08:00 WIB

 

Kata Messe dan pakar kesehatan lainnya menyarankan agar orang menghindari retak leher.

Keith Overland, yang mempraktikkan chiropractic di Norwalk, Conn, mengatakan menjadikannya kebiasaan bisa membuat leher terlalu tegang dan meningkatkan risiko terkena stroke.

Risiko manipulasi leher

Terapi manipulatif serviks (CMT) adalah pilihan lain untuk meregangkan leher Anda.

Ini disediakan oleh ahli tulang, ahli osteopati dan terapis fisik.

Namun, American Heart Association-American Stroke Association memperingatkan dalam laporan sebelumnya bahwa CMT juga dapat menyebabkan diseksi serviks, robekan pada arteri yang dapat menyebabkan gumpalan darah dan stroke.

Rumah sakit merekomendasikan bahwa penyedia layanan kesehatan harus memberi tahu pasien tentang risiko sebelum menjalani manipulasi leher.

Overland menjelaskan pasien yang mengalami stroke setelah manipulasi leher berpotensi sudah berisiko terkena stroke.

Lebih baik untuk memeriksa riwayat kesehatan seseorang dan kondisi saat ini sebelum terapi.

Baca Juga: Wanita Ini Muntah 50 Kali Sehari Selama 9 Bulan Kehamilannya, Gejala Apakah Itu?