Find Us On Social Media :

Everest Kembali Telan Korban: Mengapa Jasad-jasad 'Abadi' Para Pendaki Everest Terlihat Memilukan?

By Tatik Ariyani, Jumat, 24 Mei 2019 | 18:30 WIB

Jasad-jasad pendaki everest

Intisari-Online.com - Dua pendaki kembali menjadi korban 'keganasan' Everest. 

Mereka dilaporkan meninggal dunia karena kelelahan dan melawan udara dingin terlalu lama karena padatnya Gunung Everest oleh para pendaki sehingga jalur pendakian menjadi macet.

Antrian besar pendaki telah terbentuk di dekat puncak Gunung Everest penyelenggara ekspedisi Kamis (23 Mei) melaporkan dua kematian lagi di gunung tertinggi di dunia.

Lebih dari 200 pendaki memanfaatkan cuaca cerah pada hari Rabu (22 Mei) untuk mencoba mencapai puncak dari Nepal dan Cina, tetapi tim harus antri berjam-jam dengan risiko membeku karena kedinginan atau menderita sakit di ketinggian, seperti yang diwartakan Asia One.

Baca Juga: Hobi Bikin Tulisan di Pasir Pantai, Jangan Harap Bisa Melakukannya di Jepang, Bisa Kena Denda Jutaan Rupiah!

Dua orang pendaki Amerika dan India menjadi korban, kata penyelenggara ekspedisi mereka, pada salah satu hari tersibuk di puncak setinggi 8.848 meter itu.

Donald Lynn Cash (55) pingsan di puncak pada hari Rabu ketika ia mengambil foto, sementara Anjali Kulkarni (55), meninggal ketika turun setelah mencapai puncak.

Penyelenggara ekspedisi Kulkarni, Arun Treks, mengatakan lalu lintas padat di puncak telah menunda turunnya dan menyebabkan kematiannya, sementara Cash ambruk di puncak dan meninggal di dekat Hillary Step ketika pemandu membawanya kembali.

Bukan rahasia lagi bahwa Everest banyak menelan korban pendaki. Jasad Cash dan Kulkarni mungkin saja diketahui dan bisa segera dievakuasi, namun di luar itu, banyak jasad pendaki lain yang 'abadi' di jalur pendakian Everest.

Baca Juga: Nekat Habiskan Tiga Makanan Pedas Sekaligus, Seorang Pria Harus Masuk ICU, Ternyata Ini Makanan yang Disantapnya