Find Us On Social Media :

Dikenal Tenang dan Penuh Wibawa, Ternyata Hanya Bu Tien yang Bisa Buat Soeharto Minder

By Mentari DP, Selasa, 21 Mei 2019 | 10:00 WIB

Ternyata hanya Bu Tien yang bisa buat Soeharto minder.

 

Tak ada bulan madu bagi mereka karena tiga hari setelah pernikahan, Soeharto harus kembali ke Yogyakarta untuk berdinas.

Mereka pun tinggal di Jalan Merbabu Nomor 2.

Seminggu setelah itu, Soeharto harus meninggalkan sang istri karena ditugaskan ke Ambarawa untuk menghadapi serangan Belanda dari Semarang.

Tiga bulan lamanya Soeharto meninggalkan istri tercintanya.

Perginya belahan jiwa

Kisah kasih Soeharto dan Ibu Tien terbilang cukup unik. Sebagai istri prajurit, Ibu Tien harus terbiasa hidup mandiri.

Meski jarak kerap memisahkan mereka, kasih Soeharto kepada istrinya begitu besar.

Hal ini terlihat Soeharto tampil membela proyek pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang digagas Ibu Tien.

Ketika itu, pembanggunan TMII banyak diprotes karena dianggap tak bermanfaat dan mubazir.

Setelah sepuh, Soeharto dan Tien sering menghabiskan waktu di tempat itu hingga maut memisahkan mereka.

Pada 28 April 1996, Ibu Tien meninggal dunia.

Soeharto pun larut dalam kesedihan yang dipendamnya sendiri.

Untuk melepas rindu dengan belahan hatinya itu, Soeharto kerap meminta anak-anaknya untuk mengantarnya ke TMII.

Di sana, Soeharto hanya duduk terdiam dan memegang tongkat jalannya.

"Walau bicaranya sudah tidak jelas, tapi saya bisa mengerti isi perkataan beliau.”

“Pak Harto bilang, 'Saya rindu pada Ibu. Dan setiap saya merindukan Ibu, Taman Mini ini yang membuat kerinduan saya terobati'," kata Bambang Sutanto, mantan pimpinan TMII, menirukan ucapan Soeharto.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hanya Bu Tien yang Bisa Buat Soeharto Minder"

Baca Juga: BaBe Luncurkan AI Academy, Program Untuk Perkuat Kompetensi Digital para Pelajar di Indonesia