Find Us On Social Media :

Kemunculan Pemimpin Muda: Berikan Rasa Aman Kepada Rekan Senior

By Natalia Mandiriani, Senin, 20 Mei 2019 | 18:00 WIB

ilustrasi pemimpin muda

Intisari-Online.com - Pemimpin muda tidak akan lepas dari persoalan usia. Misalnya, kalau yang muda harus memimpin bawahan yang berusia jauh lebih tua.

Situasi ini memiliki potensi konflik yang cukup besar.

Menjadi pemimpin muda yang tangguh tidak hanya sebayas mengembangkan diri sendiri, tetapi juga harus mampu mengembangkan orang lain yang lebih tua sekalipun.

Di zaman yang makin serba digital ini, pemimpin muda umumnya ingin membuat segalanya lebih cepat dan fleksibel.

Baca Juga: Belajar Menjadi Pemimpin yang Baik dari Raja Monyet

Misalnya, jika seseorang berhalangan hadir dalam rapat, ia tetap bisa mengikutinya melalui alat komunikasi.

Jadi selagi dalam perjalanan, ia tetap bisa mengikuti rapat, mendengar pembicaraan, dan mengutarakan pendapatnya secara langsung.

Namun bagi orang yang lebih tua, cara itu mungkin akan lebih sulit diterima. Untuk menerapkan perubahan dan teknologi, menurut Tikno, pemimpin muda harus lebih peka.

Bisa dimulai dari menunjukkan respek dan memberikan perhatian pada orang yang lebih tua.

Baca Juga: Pemimpin Bijaksana Selalu Mengutamakan Keselamatan Orang Lain

Ini merupakan kemampuan untuk merangkul dan mempersuasi orang. Kalau sudah terbentuk hubungan yang baik, ada kemungkinan perubahan yang dilakukan dapat lebih mudah diterima.

Selain itu, saat ingin melakukan perubahan, pemimpin muda harus bisa memberikan rasa aman kepada bawahannya.

Tikno menggambarkan situasi ini seperti peralihan dari mesin tik ke personal computer (PC).

Saat itu mungkin beberapa orang belum bisa menerima perubahan teknologi itu. Namun setelah beberapa tahun, rasa aman sudah mulai muncul di masyarakat dan penggunaan PC mulai bisa diterima.

Baca Juga: Benarkah Perempuan dengan Sifat Maskulin Lebih Mudah Jadi Pemimpin?

"Karena penyerapan teknologi itu perlu waktu dan keinginan, hingga rasa aman itu terbentuk."

Pemimpin muda harus bisa mendelegasikan tugas kepada bawahannya yang sudah sangat berpengalaman, agar bawahan itu merasa dirinya dalam posisi aman.

Dalam mendelegasikan tugas, pemimpin muda juga harus membangun hubungan yang baik dan menunjukkan keinginannya untuk belajar sehingga kedua pihak tidak ada yang saling meremehkan atau menjatuhkan.

Baca Juga: Pemimpin Partai Sulit Tolak Uang “Terima Kasih”, Benarkah?

 Artikel ini tayang di Majalah Intisari dengan judul "Syarat Tangguh Pemimpin Muda" oleh Axel Natanael Nahusuly.