Find Us On Social Media :

Uang Palsu Marak Beredar Jelang Lebaran, Berikut Tips dari Bank Indonesia Agar Anda Tak Jadi Korban

By Nieko Octavi Septiana, Sabtu, 11 Mei 2019 | 14:00 WIB

Bank Indonesia bagikan tips agar masyarakat terhindar dari uang palsu.

Intisari-Online.Com - Sudah memasuki hari keenam bulan Ramadan, artinya tida minggu lagi menuju Idul Fitri atau Lebaran.

Sudah jadi kebiasaan masyarakat Indonesia untuk bagi'bagi 'amplop' pada anak-anak atau sanak saudara terutama yang masih kecil.

Untuk bagi-bagi uang itu, biasanya orang-orang akan menukarkan uangnya ke pecahan yang lebih kecil.

Namun berhati-hatilah menukarkan uang, karena momen ini dikhawatirkan menjadi ladang bagi oknum-oknum tertentu untuk meraup untung.

Baca Juga : Ada 'Typo' di Uang Kertas Baru Australia, Tapi Baru Disadari 6 Bulan Kemudian, Bisa Temukan Kesalahannya?

Berkaitain dengan ini, Bank Indonesia (BI) membagikan tips agar menukarkan uang dengan aman dan terhindar dari kecurangan oknum tak bertanggung jawab.

Untuk membantu masyarakat agar terhindar uang palsu, berikut tips yang diberikan BI.

1. Tukarkan uang di tempat resmi

BI merilis siaran pers melalui website resminya, www.bi.go.id pada 10 Mei 2019. Dalam siaran pers itu, BI mendorong agar masyarakat menukarkan uangnya di lokasi penukaran uang resmi yang telah disiapkan BI.

Bank Indonesia akan menyiapkan 2900 titik layanan penukaran uang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).

Penukaran uang resmi itu akan ada mulai 13 Mei hingga 1 Juni 2019.

Baca Juga : Catat! Inilah 4 Uang Kertas yang Tidak Berlaku Lagi di Tahun 2019

2. Perhatikan ciri keaslian uang

Melalui website resminya pula, BI menghimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan ciri keaslian rupiah dengan mengingat 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang).

Selain itu BI juga menjelaskan lebih lanjut mengenai 3D melalui akun instagramnya, @bank_indonesia.

Baca Juga : Tak Sengaja Pecahkan Vas, Wanita Ini Temukan Uang Berhamburan, Ternyata dari Sinilah Asalnya

BI menjelaskan, teknik 'Dilihat' yaitu uang yang asli memiliki benang pengaman, serta terdapat gambar dan logo BI yang bisa dilihat dari sudut pandang tertentu.

Teknik Diraba, yaitu uang asli terasa kasar dan terdapat kode tuna netra.

Sementara teknik Diterawang yaitu uang yang asli memiliki gambar saling isi dan tanda air.

Selain teknik 3D, untuk mengecek keaslian uang juga dapat dengan menggunakan sinar ultraviolet. Uang yang asli memiliki hasil cetak yang memendar dalam satu atau beberapa warna.