Advertorial
Intisari-Online.Com -Seperti halnya buku-buku dalam rak yang dipajang tapi tak pernah dibaca, uang kertas juga memiliki nasib yang sama.
Uang kertas ada digunakan hampir setiap hari, namun tak pernah benar-benar diperiksa dengan cermat.
Itulah yang terjadi pada uang kertas pecahan 50 dolar Australia yang baru dirilis bulan Oktober lalu.
Dilansir dari Science Alert (10/5/2019), ada kesalahan ejaan atau typo dalam uang kertas keluaran Australia tersebut, tapi baru disadari 6 bulan kemudian.
Baca Juga : Maskapai ini 'Typo' Nama di Badan Pesawatnya Tapi Malah Dianggap Strategi Pemasaran yang Cerdik
Pada saat itu,46 jutacetakan telah diedarkan,tanpamengetahui bahwa apa yang sebenarnya mereka pegang di tangan mereka adalahuang dengan kesalahan ketik.
Bahkan beberapa orang dengan agak bercanda mengatakan kesalahan ketik dalam uang kertas itu sebagai 'suatu rasa malu nasional'.
Secara keseluruhan, uang kertas yang keliru senilai 2,3 miliar dolar Australia (Rp 23 triliun) kini beredar.
Memang, kesalahan yang ada di uang kertas itu tidak mudah dideteksi.
Karena paling tidak, penerima hanya akan memerhatikan gambar Edith Cowan, yang pada 1921, menjadi anggota Parlemen wanita pertama di Australia, danpotretnyadiabadikan dalamuang kertas Australia sejak 1995.
Namun, kehadirannya yang tetap padauang kertas bernilai 50 dolar Australia, menyembunyikan 'perubahan' dalam cetakan yang ukurannya kecil.
Baca Juga : Benarkah Orang Introvert Cenderung Suka 'Typo'?
Untuk menemukan kesalahan dari cetakan berukuran kecil itu mungkin perlu mata yang sangattajam atau kaca pembesar.
Sudah bisa temukan kesalahannya? Typo yang dimaksud adalah "responsibilty"yang seharusnya ditulis "responsibility".
Kata-kata itu adalah bagian dari pidato pengantar Cowan pada Juli 1921,di mana dia berkata,"It is a great responsibility to be the only woman here, and I want to emphasise the necessity which exists for other women being here."
Atau diterjemahkan menjadi, "Merupakan tanggung jawab besar untuk menjadi satu-satunya wanita di sini, dan saya ingin menekankan perlunya ada perempuan lain yang ada di sini."
Dibandingkan dengan kesalahan lain, kesalahan ketik ini termasuk 'aman'.
Baca Juga : Typo, Hacker Ini Harus Pasrah Kehilangan Rp11 Triliun
Kesalahan dalam uang juga terjadi sebelumnya ketika Bank of Canada mulai mencetak uang kertas yang mirip dengan Ratu Elizabeth II sekitar tujuh dekade yang lalu.
Lembaga tersebut menerima banyak keluhan dari para pembaca yang mengira mereka melihat 'setan' di rambutnya, karena gambar rambutnya yang acak-acakan.
Dalam edisi berikutnya, rambut ratu dikerjakan ulang agar tidak terlihat seperti potret dari neraka.
Filipina juga pernah melakukan kesalahan yang lebih 'parah'.
Pada 2005 Filipina menghadapi rasa malu yang tidak dapat dipulihkan, ketika disadari bahwa uang kertas baru dikeluarkan salah mengeja namaPresiden Gloria Macapagal Arroyo.
Pada catatan itu, nama belakangnya dieja "Arrovo."
Terlepas dari itu, Bank sentralnya Australia telah mengumumkan bahwa uang kertas yang salah eja sudah beredar akan diganti.