Penulis
Intisari-Online.com - Jika bertandang ke Rumania, ribuan rumah tua yang kosong dan mangkrak di Bukares adalah salah satu pemandangan yang akan Anda temui.
Para wisatawan penyuka adrenalin dan kisah seram bisa menikmatinya, terlebih karena beberapa di antaranya disebut-sebut berhantu.
Padahal Bukares, ibukota Rumania, memiliki jalan–jalan besar “grande avenue” serta taman–taman, dengan tata kota yang baik.
Semua itu merupakan hasil pembangunan saat Rumania berada di bawah otoritas kerajaan hingga masa pemerintahan Komunis.
Banyak bangunan baru juga didirikan dengan sentuhan arsitektur tradisional yang cantik, mengikuti kecantikan deretan bangunan tua yang kosong itu.
Baca Juga : Diperkirakan Masih Banyak yang Tersembunyi, Begini Sejarah Terkutuk Harta Karun Rumania
Bangunan beberapa lantai dan dibangun secara besar-besaran itu mirip rumah-rumah susun.
Masyarakat sekitar menyebutnya bangunan blok.
Bangunan kosong berarsitektur tradisional aristokrat dan borjuis tersebut rupanya juga dibangun sekitar 1840-an, pada masa Rumania diperintah oleh monarki atau kerajaan.
Namun pada 1940, hampir 8.000 rumah masyarakat Yahudi dirampas oleh rezim Ion Antonescu yang pro-Nazi.
Ditambah lagi, pada 1945, sekitar 210.000 rumah disita saat Komunis berkuasa.
Baca Juga : Mengintip Isi Wahana Rumah Hantu Paling Seram di Dunia, Tak Ada yang Bertahan Lebih dari 6 Jam
Saat itu banyak orang Rumania yang kehilangan properti, baik tanah maupun bangunan.
Pada hari ini, kondisi rumah dan vila itu sangat beragam.
Ada yang masih layak huni dengan sedikit perbaikan, namun ada juga yang sudah tergolong parah karena sudah runtuh atapnya.
Di dalamnya banyak penghuni liar seperti burung merpati, burung hantu, tikus, kucing, atau anjing.
Kalau dipandangi sekilas, mungkin tidak mudah membedakan antara rumah yang berpenghuni dengan yang kosong.
Baca Juga : Beginilah Kondisi 5 Bandara di Dunia yang Ditelantarkan, Mirip Rumah Hantu!
Namun kalau kita menelisik lebih teliti, terlihat pagar atau jendela yang rusak dan berantakan, serta sampah di mana-mana.
Namun di malam hari, situasinya lebih jelas lagi, yakni bangunan-bangunan itu gelap tak berlampu.
Kondisi inilah yang membuat bangunan-bangunan itu terlihat menyedihkan atau lebih tepatnya menyeramkan, terutama di malam hari.
Dari sinilah lahir cerita-cerita misteri yang menyeramkan.
Cerita yang sering terdengar adalah tentang “rumah darah hitam”.
Rumah di ujung Jalan Mantuleasa ini sudah tidak dihuni sejak 1948.
Konon, pada masa lalu salah satu penghuninya adalah Mircea Eliade, seorang penulis Rumania terkenal.
Kabarnya, dari rumah ini, orang-orang di sekitar sering mendengar suara-suara aneh dari pintu masuk rumah pada malam hari.
Pagi harinya, kadang ditemukan noda-noda hitam mirip darah.
Baca Juga : (Foto) Taman Bermain Ini Bagai 'Rumah Hantu' Karena Ada Tapi Tidak Terlacak di Peta Manapun
Ada pula rumah yang dinamai “rumah iblis” terletak di Jalan Praporgescu.
Rumah tua ini tertutup tanaman liar yang menjalar hingga sampai atap rumah.
Menurut cerita, saat Perang Dunia II, seorang pria membunuh seorang wanita di rumah ini.
Sejak itulah disebut-sebut sering ada penampakan seorang wanita di rumah ini.
Sudah jadi restoran
Di kota tua Lipscani, juga terdapat rumah besar berjendela kayu.
Baca Juga : Mengerikan, Aksi Kanibalisme di Rumah Hantu Ini Sempat Disangka Bagian dari Pertunjukan
Menurut cerita masyarakat setempat, rumah ini sempat jadi penampungan anak-anak.
Namun pemiliknya sangat kejam, sehingga anak-anak dikurung tanpa diberi makan minum.
Padahal sang pemiliknya hidup bermewah-mewah.
Karena itulah, orang-orang sering mendengar suara ingar bingar pada malam hari dari rumah yang berada di pusat kota tua ini.
Di antara suara-suara itulah, terdengar pula suara anak-anak yang menangis dan berteriak-teriak minta minum, “Haus... haus.... “
Baca Juga : Jangan Tutupi Mata saat Berada di 'Rumah Hantu', Bisa Jadi Ada Nyawa yang Perlu Anda Selamatkan
Akan tetapi, saat ini, rumah itu sudah berubah fungsi jadi restoran.
Menjelajah rumah tua
Meski terbengkalai, tak sembarang orang bisa memasuki rumah-rumah tua yang belum alih fungsi.
Bangunan-bangunan ini umumnya memang tak berpenghuni.
Seandainya ada yang menempati, mereka bukanlah pemilik bangunan, melainkan orang-orang Tsigane.
Tsigane, masyarakat nomad di Eropa, menghuninya secara ilegal.
Atau kadang ada izin dari pemilik bangunan, batasnya sampai bangunan runtuh sendiri.
Banyak bangunan blok dibangun saat Rumania ada di bawah pemerintahan komunis, yakni setelah 1945 sampai kejatuhan komunis pada 1989.
Setelah era itu, gedung-gedung dibangun dengan arsitektur modern, sementara bangunan-bangunan tuanya direnovasi perlahan-lahan.
Bukan hanya rumah, pada masa pemerintahan Komunis, banyak pula pabrik dibangun di dalam kota.
Pabrik-pabrik itu pun banyak yang kosong atau ditinggal pemiliknya.
Bahkan ada pula beberapa gedung yang belum selesai pembangunannya, tapi sudah ditinggal.
Baca Juga : Seram, Pria Tua Ini Punya Hobi Aneh Yaitu Mengumpulkan Boneka Berhantu
Wisatawan yang tertarik untuk mengekplorasi bangunan-bangunan tua ini sebenarnya bisa menghubungi pemandu lokal.
Namun jika Anda hendak menjelajah isi bangunan, tetaplah berhati-hati.
Meski pondasinya terlihat kokoh dari luar, bangunan yang rapuh dimakan usia suatu saat bisa runtuh mencelakai pengunjung.
Walaupun dilarang, tak sedikit wisatawan yang tetap mencoba-coba mengunjungi bangunan-bangunan tua ini.
Entah untuk sekadar melihat-lihat atau mengambil gambar baik foto maupun video.
Baca Juga : Kisah Seram Pemain Korea Utara di Piala Dunia 1966, Tampil cemerlang Malah Disiksa dan Dipenjara
Sementara, anak-anak muda menjadikannya tempat bermain dengan berbagai aktivitas ekstrem yang membakar adrenalin.
Hilangnya tempat tinggal
Setelah tumbangnya pemerintahan komunis tahun 1989, orang-orang yang kehilangan hartanya berusaha mengambil kembali milik mereka.
Hanya saja, prosesnya tak mudah.
Karena satu rumah bisa saja ada banyak pemilik, melacak pemilik aslinya butuh waktu yang tak singkat.
Upaya tersebut masih berlangsung hingga hari ini.
Pemerintah Rumania juga berupaya mempercepat prosedur hukum untuk mengembalikan bangunan tersebut kepada pemiliknya yang terusir di masa lalu.
Namun di sisi lain, orang-orang miskin yang berteduh di rumah tua itu kini harus kembali ke jalanan.
Orang-orang yang menyewa dari pemilik ilegal pun terpaksa keluar dari rumah yang disewanya, karena surat sewa mereka didapatkan dari pemilik ilegal.
Beberapa menerima tunjangan pemerintah kota untuk menyewa rumah di area lain selama enam bulan di Bukares.
Baca Juga : Aktor Hollywood Nicolas Cage Buang-buang Uang Hanya untuk Rumah Berhantu dan Benda-benda Aneh Ini
Namun beberapa di antaranya menolak karena menduga ada kongkalingkong pemerintah dengan pemilik real estate.
Di sisi lain, pemilik rumah asli mulai merenovasi dan mendirikan lagi bangunannya.
Pabrik-pabrik yang dibangun pada zaman komunis dan tidak berfungsi lagi, kini juga digunakan untuk perkantoran, pesta ulang tahun, dan juga tempat permainan laser game.
Sementara rumah-rumah tua berubah fungsinya menjadi butik pakaian, toko buku, dan kafe.
Kini, Bukares sedikit demi sedikit kurang menakutkan dan lebih dinamis.
Pembangunan di kota cepat dan pesat, terutama di dalam hal perdagangan dan bisnis.
Bangunan-bangunan baru terus bertambah terutama di pinggir-pinggir kota.
Namun kini para penghuni rumah tua harus memutuskan, pindah atau tinggal di jalan. (Yuli Cesari di Bukares)
Artikel ini telah terbit di Majalah Intisari dengan judul "Ekonomi Maju yang Menggusur Rumah Hantu".