Find Us On Social Media :

Kisah Kaisar Jepang dari Perang Dunia II Hingga Menyebut Dirinya Makhluk Fana

By Afif Khoirul M, Kamis, 2 Mei 2019 | 08:00 WIB

Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko.

Pasukan Jepang bertempur atas nama Kaisar Hirohito dan Putra Mahkotanya Akihiti, diharapkan akan tumbuh menjadi komandan militer tertinggi dinegeri sakura.

"Dia dididik dan dilatih untuk menjadi kuat dan tangguh," kenang Mototsugu Akashi, yang merupakan teman sekelas masa kecil Akihito.

"Kesanku pada Akihito, dia lebih egois daripada baik," terangnya.

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II mengubah sikap Akihito menjadi Pasifis, menurut Akashi.

"Waktu itu menghasilkan perasaan kuat, terhadap perang dengan adanya perang yang melibatkan ayahnya sebagai Kaisar," tambahnya.

Pada 1 Januari 1946, Kaisar Hirohito menyatakan diri sebagai makhluh Fana bukan makhluk Ilahi, tahun berikutnya konstitusi pascaperang yang dirancang AS oleh Jepang mengambil kedaulatan kaisar.

Hal itu memberikannya kepada rakyat dan menjadikan raja sebagai boneka tanpa kekuatan politik.

Baca Juga : Momen Dramatis Ketika Tim SWAT Meringkus Pelaku Penembakan di Sebuah Kampus yang Menewaskan 2 Orang dan 4 Lainnya Luka