Find Us On Social Media :

Anak Anda Sering Memukul Ibunya? Jangan Hanya Diam! Ini Akibat Jika Anak Sering Memukul Ibunya

By Mentari DP, Selasa, 30 April 2019 | 21:30 WIB

Jangan hanya diam ketika anak Anda sering memukul ibunya.

Intisari-Online.com – Pernah Anda sebagai orangtua mengalami hal berikut ini:

Tiba-tiba, anak Anda menjadi kesal dan untuk menunjukkan rasa kesalnya, si anak memukul ibunya.

Namun karena sedang berada di tempat umum atau tidak ingin membuat Anda bertambah kesal, ibu justru diam saja saat dia dipukuli.

Jika Anda mengalami hal di atas atau melihat hal di atas terjadi, maka Anda harus melarang anak melakukannya.

Baca Juga : Masih Ingat Pemuda 19 Tahun yang Retas Situs KPU Hanya dari Warnet? Ini Kabar Terbarunya

Hal ini karena orangtua tidak menyadari bahwa jika ia tidak bersikap tegas ketika anak memukul ibunya, berarti secara tidak langsung ia mengajarkan perilaku tersebut diperbolehkan.

“Anak akan menganggap bahwa ia boleh melakukan hal tersebut,” kata Endang Fourianalistyawati, MPsi, dosen dan psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas YARSI Jakarta seperti dilansir dari nakita.grid.id pada Selasa (30/4/2019).

“Karena dari orangtualah anak-anak belajar mengenai perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima oleh masyarakat.”

Jika perilaku anak memukul ibu dibiarkan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kasar, suka mem-bully, bahkan menjadi anak yang tidak bisa diatur.

“Dalam perkembangannya, ia mungkin menjadi anak yang kerap melakukan kenakalan karena emosinya mudah tersulut saat keinginannya tidak tercapai dan sejak kecil tidak diajarkan bagaimana meregulasi emosi dengan baik, agar tidak bertindak semena-mena,” papar Endang lagi.

Baca Juga : Tak Hanya Jadi Bumbu Masakan, Belimbing Wuluh Juga Bisa Atasi 7 Penyakit Ini Lho, Salah Satunya Sembuhkan Alergi

Mencontoh orangtua

Selain itu, menurut Endang, orangtua sering kali tidak menyadari bahwa mereka sendirilah yang mencontohkan perilaku semena-mena tersebut.

Sebab mereka tidak menyadari bahwa perilaku anak memukul ibu tersebut bisa menimbulkan masalah.

Misalnya, di rumah orangtua secara tidak sadar memperlakukan orang-orang yang bekerja di rumah dengan semena-mena.

Seperti menyuruh sesuatu tanpa memerhatikan bahwa si mbak perlu beristirahat atau mengabaikan waktu makan siang sopir sembari tetap menyuruhnya mengantar ke sana kemari.

Ingat, anak belajar dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh orangtua dan lingkungannya.

Menurut pakar psikologi perkembangan, Jean Piaget, jika orangtua dan lingkungan berperilaku negatif—baik secara langsung kepada anak maupun tidak—anak akan melakukan proses adaptasi terhadap sikap dan perilaku tersebut menjadi skema baru yang diakomodasi sebagai perilaku mereka.

“Anak belajar bahwa perilaku tersebut ‘boleh’ dilakukan, karena orangtua dan lingkungannya juga berperilaku yang sama,” tandas Endang.

Oleh karenanya, yang pertama sekali perlu dipahami, yaitu kita adalah role model bagi anak.

Ini berarti orangtua perlu memberikan contoh yang baik terus-menerus kepada anak.

Tentang kebiasaan anak memukul ibunya karena keinginannya tidak dipenuhi, pertama-tama, jangan diam saja ketika si kecil melakukannya. (Amanda Setiorini/ Dini Felicitas)

(Artikel ini sudah tayang di nakita.grid.id dengan judul “Jangan Diam Ketika Anak Memukuli Mama karena Kesal”)

Baca Juga : Bukan Pantulan, Tapi Ini Alasan Warna Langit dan Air Laut Sama-sama Warna Biru