Find Us On Social Media :

Dulu Tolak Mati-matian Utang dan Investasi dari China, Kini Mahathir Minta China Berinvestasi, Bahkan Menganggapnya Sebagai Teman

By Ade S, Sabtu, 27 April 2019 | 10:09 WIB

Pemerintah Malaysia, Jumat (12/4/2019), akhirnya menyetujui proyek pembangunan jaringan kereta api pantai timur (ECRL) yang dibiayai China.

Intisari-Online.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir lagi-lagi seolah harus menelan ludahnya sendiri terkait hubungan Malaysia dan China.

Tentunya banyak orang mengingat bagaimana Mahathir begitu keras menolak pinjaman dan investasi dari China.

Pada awal Maret misalnya, Mahathir pernah memberikan peringatan kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk tidak begitu saja meneriman pinjaman dari China.

"Jika Anda meminjam sejumlah uang dari China dan tidak bisa membayar, maka si pemberi pinjaman bakal menguasai. Kita harus berhati-hati," ujar Mahathir saat itu, seperti dilansir dari kompas.com.

Baca Juga : Kini Tak Berkutik, Dulu Mahathir Berani Larang Investor China Beli Tanah di Malaysia, Demi Rakyatnya

Sebelumnya, pada awal Februari, Mahathir sempat menyampaikan rencananya untuk membatalkan proyek kereta cepat yang menggunakan dana pinjaman dari China

“Proyek tersebut akan membuat kami jatuh miskin, jadi kami mengharapkan pengertian dari pihak-pihak terkait bahwa keputusan tersebut bukan karena kami ingin membuat Anda marah. Namun karena kami benar-benar ketat soal keuangan,” ujar sang perdana menteri seperti dilansir dari kompas.com.

Dalam suatu kesempatan Mahathir juga menolak investasi dan kedatangan WNA-WNA asal China ke Malaysia karena takut warganya tak mampu bersaing.

Tapi itu dulu. Kini, ucapan Mahathir seolah bertolak belakang. Dia mengaku bersahabat dengan China bahkan membuka ruang untuk China berinvestasi di Malaysia.

Baca Juga : Ternyata Ini Alasan Mahathir Akhirnya 'Menelan Ludah Sendiri' dengan Setujui Proyek Kereta Cepat