Tim Belanda memberikan kuesioner yang menanyakan peserta tentang kegiatan seksual mereka dengan pasangan pria mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,9 persen dari kelompok keguguran melaporkan melakukan hubungan seks oral dengan pasangannya, sementara 72,9 persen dari kelompok keguguran melaporkan lebih banyak melakukan seks oral.
"Studi kontrol kasus yang cocok ini menunjukkan bahwa wanita dengan keguguran berulang memiliki seks oral lebih sedikit dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan yang lancar," kata para peneliti dalam penelitian tersebut.
"Ini sejalan dengan hipotesis bahwa usus memiliki penyerapan yang paling memadai dalam ketiadaan lingkungan inflamasi, dan cairan mani mengandung antigen HLA terlarut yang sudah dapat menginduksi toleransi imun ibu terhadap antigen ayah yang diwariskan dari janin sebelum implantasi."
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menelan sperma dapat mengurangi terjadinya preeklampsia gangguan kehamilan.
Temuan terbaru tidak memberikan hubungan langsung antara seks oral dan pengurangan keguguran.
Baca Juga : Faktanya Ada Sperma Laki-laki dan Perempuan, Penentu Jenis Kelamin Bayi yang Mungkin Tak Anda Ketahui