Find Us On Social Media :

Kisah Rhoda, Penderita Sindrom 'Putri Tidur', Tidur Siang Selama 3 Minggu dan Lewatkan Ujian

By Intisari Online, Selasa, 26 Maret 2019 | 11:30 WIB

Penyebab pasti sindrom Putri Tidur tidak diketahui. 

Namun, para peneliti percaya dalam beberapa kasus, faktor keturunan dapat menyebabkan beberapa individu memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan gangguan tersebut. 

Diperkirakan bahwa gejala 'Putri Tidur' ini mungkin berkaitan dengan kerusakan fungsi otak yang membantu mengatur fungsi-fungsi seperti tidur, nafsu makan, dan suhu tubuh (hipotalamus). 

Beberapa peneliti berspekulasi bahwa sindrom Kleine-Levin mungkin merupakan gangguan autoimun.

Timbulnya gejala yang terkait dengan gangguan ini sangat cepat. Penderita kemungkinan memiliki sekitar dua hingga 12 episode per tahun.

Walaupun sindrom ini akan menghilang seiring berjalannya usia, gangguan ini bisa diderita seseorang hingga usia 40 hingga 50 tahunan.

Terakhir kali Rhoda mengalami episode sindrom Putri Tidur yaitu pada Desember lalu, di mana ia tidur selama 60 jam atau 3 hari.

Karena terbiasa dengan gangguannya ini, Rhoda mengaku ia cukup tahu ketika dirinya akan mengalami satu episode sindrom Putri Tidur.

"Aku lebih menyadarinya sekarang. Saya tahu kapan saya akan memiliki sebuah episode," tandasnya.

Teman-temannya juga mengatakan mereka bisa merasakan apabila Rhoda sedang mengalami gejala sindrom Putri Tidur, yaitu ketika emosi 21 tahun itu tiba-tiba berubah buruk. ( Rosiana Chozanah)

(Artikel ini sudah tayang di health.grid.id dengan judul “Derita Sindrom 'Putri Tidur', Gadis Ini Tidur Siang Selama 3 Minggu; 'Ketika Bangun Realita Menghantamku'”)

Baca Juga : Selalu Berdebat, Akhirnya Para Ahli Putuskan Berapa Banyak Telur yang Boleh Kita Konsumsi