Advertorial
Intisari-Online.com – Beberapa hari lalu, Annisa Pohan membagikan foto dirinya dengan ibu mertuanya, Ani Yudhoyono.
Menurut Annisa, Ani Yudhoyonobaru saja menjalani kemoterapi cycle 2.
Diketahui, mantan ibu negara tersebut masuk rumah sakit. Kabarnyaia menderita penyakit kanker darah atau leukimia.
Oleh karenanya, Ani Yudhoyono harusmendapat perawatan intensif di Singapura.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Kian Bertambah Kurus Sehabis Kemoterapi: Ini 5 Gejala Leukemia, Salah Satunya Memar
Menerima berbagai pengobatan, tubuhnya pun menjadi semakin kurus dan lemah. Bahkan, nafsu makannya pun berkurang karena efek pengobatan.
Tak heran, dalam foto tersebut,Ani Yudhoyono terlihat semakin kurus.
Sebelum mengidap kanker darah, sempat terungkap apa makanan yang selalu menjadi favorit Ani.
Dalam acara talkshow yang dipandu oleh Rosi, SBY membocorkan bahwa Ani sangat suka makan cokelat dan ia selalu membawanya kemanapun ia pergi.
"Ada itu makanan namanya Beng-Beng," ujar SBY kepada Rosi, pada 13 Agustus 2016 silam.
Ani pun mengakui bahwa dirinya sangat suka camilan tersebut. Bahkan setiap kali kunjungan atau menghadiri acara apa pun camilan itu selalu disediakan.
"Dimana-mana selalu disiapkan Beng-Beng.”
“Mungkin mereka tanya, 'Ibu Ani kesenangannya apa?', dari pengurus rumah tangga selalu katakan kesukaannya Beng-Beng.”
“Di mana-mana disiapkan Beng-Beng. Setiap datang sudah ada Beng-Beng," tutur Ani, melansir Tribun Timur.
Selain camilan berbahan dasar cokelat dan wafer tersebut, Ani juga sangat suka makanan khas daerah Jawa Timur, yaitu Lorjuk.
Lorjuk merupakan makanan olahan dari kerang bambu yang ditumis dengan campuran kecap, bawang merah, cabai dan lainnya.
"Lorjuk makanan favorit Bu Ani dan Mas Ibas. Kalau ke Surabaya mereka pasti mampir makan di sini," ujar Minarsih, salah satu staf Ria Galeria Surabaya.
Di samping itu, Ani juga sangat suka makanan pedas seperti sang suami. Bahkan ia kerap mengantongi cabai jika bepergian kemana pun.
"Kalau saya memang kadang suka ngantongin (cabai) supaya sampai ke dinner-nya (SBY) ada cabai rawit," ujar Ani, yang dilansir dari Nakita.id.
Dari semua makanan yang disukai oleh Ani Yudhoyono untungnya tidak ada yang menjadi penyebab kanker.
Lalu makanan apa yang menyebabkan kanker secara umum?
MelansirVery Well Health, menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang masih bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging olahan masih menjadi penyebab kanker.
Mereka juga menyatakan adanya kemungkinan daging merah secara umum menyebabkan kanker seperti usus besar, pankreas, dan prostat.
Berikut beberapa makanan yang harus dihindari atau dibatasi pengonsumsiannya agar tidak terserang kanker berdasarkan laporan tersebut.
1. Hot Dog
Menurut siaran pers IARC, "Daging olahan mengacu pada daging yang telah diubah melalui pengasinan, pengasapan, fermentasi, dipanggang, atau proses lain untuk meningkatkan rasa atau meningkatkan pengawetan."
Hot dog terdaftar sebagai salah satu contoh daging olahan yang dapat menyebabkan kanker.
Menurut IARC, mengonsumsi satu hot dog per hari sudah cukup untuk meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18%.
2. Dendeng sapi
Dendeng sapi juga termasuk dalam kelompok daging olahan dan terdaftar sebagai contoh spesifik dalam siaran pers IARC sebagai daging olahan yang dapat menyebabkan kanker.
Siaran pers IARC mengenai temuan baru-baru ini menyatakan, para ahli IARC, "mempertimbangkan lebih dari 800 studi yang menyelidiki asosiasi, lebih dari selusin jenis kanker dengan konsumsi daging merah atau daging olahan di banyak negara dan populasi dengan beragam diet."
Baca Juga : Hanya Karena Dicakar Kucing, Remaja Ini Alami Gangguan Mental
3. Sosis
Sosis adalah jenis daging olahan lainnya yang dijadikan contoh dalam siaran pers IARC sebagai penyebab kanker.
IARC menyatakan bahwa “setiap 50 gram daging olahan yang dimakan setiap hari meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18%.”
4. Ham
Ham adalah daging olahan yang tidak hanya bersifat karsinogenik karena sifatnya yang diproses.
Tetapi juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya karena kandungan natriumnya yang sangat tinggi.
Daging deli olahan lainnya, seperti pastrami, salami, pepperoni, dan sejenisnya, memiliki risiko yang sama dengan kanker.
5. Daging kornet
Daging kornet juga merupakan salah satu contoh yang terdaftar oleh IARC sebagai daging olahan yang terkait dengan kanker kolorektal.
IARC lebih lanjut mencatat bahwa "sebagian besar daging olahan mengandung daging babi atau sapi, tetapi daging olahan juga mengandung daging merah, unggas ... atau produk sampingan daging lainnya seperti darah."
Contoh lain dari daging olahan yang tercantum dalam siaran pers IARC termasuk daging kaleng dan olahan dan saus berbasis daging.
Baca Juga : Selalu Berdebat, Akhirnya Para Ahli Putuskan Berapa Banyak Telur yang Boleh Kita Konsumsi