Find Us On Social Media :

Kisah Rhoda, Penderita Sindrom 'Putri Tidur', Tidur Siang Selama 3 Minggu dan Lewatkan Ujian

By Intisari Online, Selasa, 26 Maret 2019 | 11:30 WIB

Karena sindromnya ini, Rhoda disebut teman-temannya sebagai gadis pemalas.

Padahal selama ini dirinya berusaha untuk mengatasi dampak dari sindrom Putri Tidur-nya itu.

"Benar-benar menjengkelkan ketika orang memanggilku malas. Saya memang berjuang untuk mengatasi dampaknya," jelas Rhoda kepada Daily Mail pada Selasa (26/3/2019).

Rhoda merasa sindrom Putri Tidur ini membuatnya frustasi. Tapi dia tak bisa melakukan banyak hal.

Menurutnya, ketika masih kecil, ia didiagnosis menderita hiperinsomnia yang ditandai dengan kelelahan ekstrem oleh dokter umum.

Tetapi baru pada September tahun lalu para dokter akhirnya menemukan Rhoda menderita sindrom Putri Tidur yang hanya diderita satu dari sejuta orang.

 

"Hidup terus berjalan sementara aku tidur. Realita menghantamku ketika aku bangun dan menyadari bahwa aku telah kehilangan satu minggu dalam hidupku," sambungnya.

Berdasarkan laporan Rarediseases.org, ketika penderita bangun dari tidur panjangnya, mereka ada kemungkinan menunjukkan sifat lekas marah, kurang energi (lesu), hingga kurangnya emosi (apatis). 

Mereka juga mengalami kebingungan atau halusinasi.

Gejala sindrom Putri Tidur bersifat siklus.

Jadi, seseorang bisa melakukan aktivitas seperti biasanya berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa mengalami satu episode sindrom Putri Tidur.

Dalam beberapa kasus, sindrom Putri Tidur ini akhirnya bisa hilang seiring bertambahnya usia, tapi ada kemungkinan episode-nya akan muncul lagi di lain hari.

Baca Juga : Muhammadiyah: 1 Ramadhan 1440 Hijriah Jatuh 6 Mei 2019 dan Hari Raya Idul Fitri pada 5 Juni 2019