Find Us On Social Media :

Bisa Menstabilkan Gula Darah, Begini Cara Memilih Teh yang Bagus

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 13 Maret 2019 | 06:30 WIB

Sedangkan, penelitian modern menunjukkan secara teratur minum teh dapat bermanfaat bagi berbagai kondisi, termasuk diabetes tipe 2, obesitas, gangguan mood, dan bahkan beberapa jenis kanker.

Baca Juga : Teh Jahe dan Kunyit Lezat untuk Menurunkan Berat Badan, Simak Cara Buatnya!

Potensi racun dalam teh

Teh itu sendiri sangat sehat, tetapi terkadang terkontaminasi dengan pestisida dan logam berat.

Tanaman teh adalah "hyperaccumulators" yang berarti mereka sangat mahir dalam mengekstraksi agen dari tanah dan menumpuknya di daun.

Oleh karena itu, Anda harus mengetahui di mana teh yang akan Moms minum ditanam, bagaimana pabrik memproses dan mengemasnya, dan bahkan jenis kantong teh apa yang digunakan.

Baca Juga : Yuk Konsumsi Teh Dandelion untuk Nyeri Tulang, Berikut Cara Membuatnya!

Cina adalah produsen teh terbesar di dunia, dengan 8 juta petani teh. Sayangnya, mereka juga pengguna pestisida terbesar di dunia.

Produsen biasanya tidak mencuci daun teh sebelum dikemas atau dikemas, jadi jika tanaman disiram dengan pestisida, mereka akan meresap langsung ke dalam cangkir Anda.

Teh selain tercemar pestisida, teh juga dapat mengandung pewarna buatan, perasa, dan bahan yang dimodifikasi secara genetik (GMO).

Dalam satu penyelidikan, para peneliti menemukan semua sampel teh dari Cina dinyatakan positif mengandung setidaknya tiga jenis pestisida, dengan sepertiga mengandung hingga 29 jenis pestisida yang berbeda (banyak di antaranya ilegal).

Baca Juga : Suka 'Sarapan' Teh Manis? Hati-hati, Ternyata Itu Memicu Kurang Gizi