Find Us On Social Media :

Viral Fela Lelang Keperawanan, Ini Fakta Mitos Keperawanan, Termasuk Soal Bentuk Selaput Dara Sebenarnya

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 1 Maret 2019 | 08:00 WIB

Mitos-mitos itu, menurut Nina membuat para gadis ketakutan dalam melakukan berbagai aktivitas yang merusak selaput dara mereka.

Bentuk Selaput Dara Sebenarnya

Untuk itu, Nina dan Ellen ingin memberikan penjelasan tentang kedua mitos tersebut.

"Dalam pengalaman kami, orang-orang tampaknya percaya bahwa selaput dara adalah semacam segel yang menutupi vagina. Bahkan, di Norwegia disebut dengan membran keperawanan," ujar Ellen.

"Dengan ini, kita seolah membayangkan itu adalah sesuatu yang rapuh, mudah dirusak, mudah robek, mungkin seperti selembar pembungkus plastik," tambahnya.

Ellen mencontohkan dengan sebuah hulahop yang telah ditutup plastik.

Baca Juga : Bukan Jorok, Mandi Satu Kali Sehari Justru Baik Untuk Kesehatan Tubuh

Dia menunjukkan bahwa kebanyakan orang membayangkan selaput dara seperti plastik pembungkus hulahop tersebut yang mudah robek dengan pukulan kecil.

Perempuan berambut pirang tersebut mengatakan, kebanyakan orang membayangkan perbedaan selaput dara sebelum dan sesudah hubungan seks dapat dilihat semudah itu.

"Jadi, jika kita ingin melakukan pemeriksaan keperawanan pada lingkaran ini, di sini sekarang juga akan sangat mudah," ujar Ellen.

"Tapi, selaput dara bukan plastik pembungkus makanan atau segel. Faktanya, selaput dara lebih seperti ini (menunjukkan sebuah ikat rambut besar), seperti ikat rambut atau karet gelang," lanjut Nina.

Baca Juga : 5 Teka-teki untuk Asah Ketajaman Otak Anda, Bisa Temukan Jawabannya?

Nina menambahkan, selaput dara adalah tepi jaringan di bagian luar vagina yang biasanya memiliki bentuk donat atau setengah bulan dengan lubang pusat yang besar.

"Tetapi ini sangat bervariasi, terkadang selaput dara dapat memiliki pinggiran, beberapa lubang, atau terdiri dari lobus," ujarnya.

Artinya, selaput dara secara alami memiliki bentuk bervariasi.

"Itulah yang membuatnya sangat sulit untuk melakukan pemeriksaan keperawanan," tegas Nina.

Kesalahan Kedua Mitos

Penjelasan tentang bentuk selaput dara tersebut membuktikan bahwa kedua mitos tersebut tidak benar.

" Selaput dara tidak perlu rusak sama sekali. Selaput dara seperti ikat rambut dalam fungsi maupun penampilan," kata Ellen.

Baca Juga : 5 Hormon Ini Sebabkan Kenaikan Berat Badan, Simak Cara Mencegahnya!

"Anda bisa meregangkan ikat rambut, bukan?" imbuhnya. Ellen memberi contoh dengan merentangkan ikat rambut raksasa yang dipegang oleh Nina.

"Faktanya, ia sangat elastis," tegas Ellen disambut tawa para penonton. "Dan untuk beberapa perempuan, selaput dara cukup elastis untuk menangani hubungan intim tanpa mengalami kerusakan," imbuhnya.

Sebaliknya, bagi perempuan lain, selaput dara mungkin sedikit sobek untuk memberi ruang bagi penis.

Tapi itu tidak membuat selaput dara hilang, melainkan mungkin terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya.

"Jika Anda memiliki selaput dara elastis, Anda tidak akan mengeluarkan darah karena hubungan seks," tegas Nina.

"Tidak masalah apakah Anda masih perawan atau tidak. Ini adalah ketidakmungkinan anatomi," imbuhnya.

Hal ini berlaku bagi sebagian perempuan.

Baca Juga : Netizen Menangis, Anak yang Selamatkan Ibunya dari Pemerkosa Meninggal Setelah Koma karena Tengkoraknya Hancur

Dengan kata lain, beberapa perempuan berdarah saat berhubungan intim untuk pertama kalinya dan sebagian lagi tidak.

Mitos kedua juga gugur mengikuti fakta pertama.

Anda tidak bisa memeriksa selaput dara untuk memeriksa status keperawanan seseorang.

Menurut Nina, hal ini sudah pernah ditegaskan 100 tahun lalu oleh Dr Marie Jeancet dari Norwegia.

"Dia memeriksa pekerja seks paruh baya dan meyimpulkan bahwa alat kelaminnya mengingatkan pada seorang gadis remaja," kata Nina.

"Itu masuk akal, bukan? Sebab, jika selaput daranya tidak pernah rusak saat berhubungan seks, lalu apa yang kita harapkan untuk dilihat," imbuhnya.

Apalagi, menurut penjelasan kedua pembicara itu, setiap selaput dara berbentuk unik.

Baca Juga : Jumlah Urine di Kolam Renang Umum Setara Dengan 20 Galon: Bisa Akibatkan Iritasi Mata Hingga Masalah Pernapasan

Artinya, kita akan sulit membedakan apakah bentuk tersebut asli atau akibat kerusakan karena hubungan seksual.

"Absurditas uji keperawanan ditunjukkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 36 remaja hamil," kata Ellen.

"Ketika dokter memeriksa selaput dara mereka, tanda penetrasi yang jelas hanya terlihat pada dua orang dari 36 gadis," sambungnya.

Ini menunjukkan bahwa kondisi selaput dara tidak bisa membuktikan keperawanan seseorang.

Pada akhir presentasinya, Nina dan Ellen menegaskan bahwa mitos tentang selaput dara dan keperawanan tidak benar.

Baca Juga : Implan Payudara Mia Khalifa Pecah: Apa yang Terjadi Jika Silikon Bocor?

Mereka juga berharap bahwa mitos-mitos tersebut berhenti dipercayai.

Meski mereka sadar bahwa mitos-mitos tersebut tidak sesederhana kesalahpahaman anatomi selaput dara.

"Ini masalah kontrol budaya dan agama terhadap seksualitas perempuan. Dan itu lebih sulit diubah, tetapi kita harus berusaha," tutur Nina.

"Sebagai petugas kesehatan profesional, ini adalah kontribusi kami. Kami ingin setiap gadis, orang tua, dan calon suami memahami tentang apa itu selaput dara dan cara kerjanya," tegas Ellen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com oleh Resa Eka Ayu Sartika dengan judul "Viral Kasus Fela, Begini Fakta dari 2 Mitos Keperawanan"