Find Us On Social Media :

Mengenal Pica, Kelainan Makan Hal-hal Aneh, Mulai dari Sabun, Tanah Liat, hingga Kotoran, Apa Penyebabnya?

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 15 Februari 2019 | 16:30 WIB

Sebelum membuat diagnosis pica, dokter akan mengevaluasi keberadaan gangguan lain, seperti cacat intelektual, cacat perkembangan, atau gangguan obsesif-kompulsif, sebagai penyebab perilaku makan yang aneh.

Apa komplikasi yang terkait dengan pica?

Mengonsumsi barang-barang bukan makanan tertentu terkadang dapat menyebabkan kondisi serius lainnya.

Baca Juga : Mengenal Diabulimia, Gangguan Makan Serius dan Sangat Mematikan, Tapi Jarang Terdengar

Barang-barang tertentu, seperti pecahan cat, mungkin mengandung timbal atau zat beracun lainnya, dan memakannya dapat menyebabkan keracunan, meningkatkan risiko komplikasi anak termasuk ketidakmampuan belajar dan kerusakan otak. Ini adalah efek samping pica yang paling memprihatinkan dan berpotensi mematikan.

Makan benda non-makanan dapat mengganggu makan makanan sehat, yang dapat menyebabkan kekurangan gizi.

Makan benda yang tidak bisa dicerna, seperti batu, bisa menyebabkan sembelit atau penyumbatan pada saluran pencernaan, termasuk usus dan lambung.

Juga, benda keras atau tajam (seperti penjepit kertas atau potongan logam) dapat menyebabkan robekan pada lapisan kerongkongan atau usus.

Baca Juga : Dituduh Alami Bulimia dan Anoreksia, Ternyata Istri Jeremy Thomas Bertubuh Kurus Karena Konsumsi Makanan Ini

Bakteri atau parasit dari kotoran atau benda lain dapat menyebabkan infeksi serius. Beberapa infeksi dapat merusak ginjal atau hati.

Kecacatan perkembangan yang ada bersama dapat membuat perawatan menjadi sulit.

Bagaimana pica diobati? Dokter Anda mungkin akan mulai dengan mengobati setiap komplikasi yang Anda peroleh dari makan makanan yang bukan makanan.