Find Us On Social Media :

Saat Orang Yahudi Digambarkan Sebagai 'Parasit Budaya yang Berkelana Sekaligus Pendamba Uang dan Seks'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 24 Januari 2019 | 14:30 WIB

Tema-tema ini mungkin berperan dalam mendorong Nazi dan non-Nazi Jerman serta kolaborator lokal untuk berjuang sampai akhir.

Film-film khususnya memainkan peran penting dalam menyebarkan rasial anti-Semitisme.

Film-film Nazi menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai makhluk “tidak manusiawi” yang menyusup ke masyarakat Arya.

Baca Juga : Cinta Abadi Kaum Yahudi untuk Israel: Rela Menjadi Minoritas Asal Tetap Tinggal di Tanah Israel

Sebagai contoh, The Eternal Jew (1940), yang disutradarai oleh Fritz Hippler, menggambarkan orang Yahudi sebagai parasit budaya yang berkelana, yang mendambakan seks dan uang.

Beberapa film, seperti The Triumph of the Will (1935) karya Leni Riefenstahl, memuliakan Hitler dan gerakan Sosialis Nasional.

Surat kabar di Jerman, terutama Der Stürmer (Penyerang), mencetak kartun yang menggunakan karikatur anti-Semit untuk menggambarkan orang Yahudi.

Setelah Jerman memulai Perang Dunia II dengan invasi Polandia pada bulan September 1939, rezim Nazi menggunakan propaganda untuk mengesankan warga sipil dan tentara Jerman bahwa orang-orang Yahudi tidak hanya tidak manusiawi, tetapi juga musuh Reich Jerman yang berbahaya.

Baca Juga : Temui Beta Israel, Keturunan Salah Satu Suku Yahudi yang Hilang di Ethiopia, Apa Sebabnya?