Find Us On Social Media :

Saat Orang Yahudi Digambarkan Sebagai 'Parasit Budaya yang Berkelana Sekaligus Pendamba Uang dan Seks'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 24 Januari 2019 | 14:30 WIB

Intisari-Online.com - "Propaganda mencoba untuk memaksakan doktrin pada seluruh orang," Hitler menulis kata-kata ini dalam bukunya Mein Kampf (1926).

Yakni tempat pertama kali dia menganjurkan penggunaan propaganda untuk menyebarkan cita-cita Sosialisme Nasional, di antaranya rasisme, anti-Semitisme, dan anti-Bolshevisme.

Menyusul perebutan kekuasaan Nazi pada tahun 1933 , Hitler mendirikan Kementerian Penerangan Publik dan Propaganda Reich yang dipimpin oleh Joseph Goebbels.

Tujuan Kementerian adalah untuk memastikan bahwa pesan Nazi berhasil dikomunikasikan melalui seni, musik, teater, film, buku, radio, materi pendidikan dan pers.

Baca Juga : 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Sangat Sulit Dibayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi

Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet, propaganda Nazi menekankan kepada warga sipil di rumah dan kepada tentara, petugas polisi, dan pembantu non-Jerman yang bertugas dalam tema wilayah pendudukan yang menghubungkan Komunisme Soviet dengan Yahudi Eropa.

Propaganda itu menghadirkan Jerman sebagai pembela "Barat" melawan ancaman “Judeo-Bolshevik.”

Lebih jauh, propaganda juga melukiskan gambaran apokaliptik tentang apa yang akan terjadi jika Soviet memenangkan perang.

Ini khususnya terjadi setelah kekalahan Jerman yang sangat besar di Stalingrad pada Februari 1943.

Baca Juga : Riset: Wanita yang Tinggal Bersama Mertua 3 Kali Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung