Find Us On Social Media :

Ini Alasan Mengapa Berat Badan Kita Tidak Turun Meski Kita Rajin Berolahraga

By Mentari DP, Selasa, 22 Januari 2019 | 16:00 WIB

Intisari-Online.com – Pernahkah Anda mengalami hal di bawah ini.

Anda ingin menurunkan berat badan dan Anda melakukan olahraga setiap hari. Seperti pergi ke gym dan banyak berjalan kaki.

Namun ketika menimbang berat badan, berat badan Anda tetap segitu-segitu saja dan tidak berubah.

Jangan bersedih. Sebab, ada banyak orang yang mengalaminya.

Baca Juga : Ketika Militer Amerika Saling Tembak dengan Pasukannya Sendiri Hanya karena Disangka Bermusuhan dengan Hantu

Mengapa berat badan kita tidak turun meski kita rajin berolahraga?

Alasannya sederhana. Karena selain olahraga, ada yang harus Anda lakukan untuk menurunkan berat badan.

Apa itu?

Dilansir dari CNN pada Minggu (20/1/2019), diet ternyata jauh lebih penting daripada olahraga.

Terutama dalam jangka panjang.

"Pada dasarnya, saya selalu katakan kepada orang adalah diet bisa jauh lebih lebih penting daripada seberapa banyak Anda berolahraga,” kata ahli gizi dan kontributor CNN, Lisa Drayer.

Lisa menambahkan, “Coba Anda pikirkan. Anda makan dan minum. Lalu semua kalori tersebu terkumpul dan yang Anda lakukan hanya olahraga.”

“Lebih baik Anda mengatur agar jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Daripada hanya memikirkan cara ‘mengeluarkannya’ tapi tetap terus ‘mengumpulkannya’.”

Baca Juga : Waspada! Penelitian Ungkap Emosi Negatif Mengganggu Sistem Kekebalan Tubuh Kita

Menurut Alexxai Kravitz, seorang peneliti di Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, secara umum, ada tiga komponen utama untuk pengeluaran energi, yaitu:

- Tingkat metabolisme basal, di mana jumlah energi yang dibutuhkan hanya untuk menjaga tubuh Anda tetap berjalan (pemompaan darah, pernapasan paru-paru, fungsi otak).

- Memecah makanan, secara ilmiah disebut sebagai "thermogenesis yang disebabkan oleh diet”,"aksi dinamis spesifik", atau "efek termal makanan".

- Aktivitas fisik (olahraga).

Nah, jika hanya dengan olahraga, maka hal tersebut tidak dapat membantu menurunkan berat badan 100%.

“Bagi kebanyakan orang, laju metabolisme basal menyumbang 60% hingga 80% dari total pengeluaran energi,” kata Kravitz.

Sementara hanya sekitar 10% kalori Anda dibakar untuk mencerna makanan yang Anda makan, yang berarti sekitar 10% hingga 30% hilang melalui olahraga.

"Perbedaan penting di sini adalah bahwa angka ini mencakup semua aktivitas fisik, seperti berjalan-jalan dan olahraga formal," kata Kravitz.

"Jadi, seberapa banyak olahraga yang Anda lakukan, maka hanya sekitar 10 hingga 30% berat badan yang turun.”

Baca Juga : Kisah Heroik Mickey Marcus, Seorang Jenderal Amerika Pahlawan Israel

Harvard Medical School memberi contoh, ada orang yamg memiliki berat 83 kg. Dia lalu ingin membakar 200 kalori dalam 30 menit dengan cara berjalan dengan kecepatan 4 mil per jam (kecepatan 15 menit per mil).

Hanya saja, ketika dia makan empat sendok kue coklat atau 1,5 sendok es krim, ia akan kembali mendapat 200 kalori.

Contoh lain, jika Anda berhasil membakar lebih dari 700 kalori, namun itu semua gagal jika Andamakan sepotong kue.

"Ini sangat tidak proporsional. Jumlah waktu yang Anda perlukan untuk olahraga dan beberapa gigitan makanan," kata Drayer.

Oleh karenanya, Drayer memberi saran agar selain kita berolahraga, kita juga membatasi jumlah makanan yang kita konsumsi.

Drayer tidak melarang Anda makan-makanan yang Anda suka. Hanya saja mengurangi porsinya.

Sebagai contoh, Anda boleh makan pizza. Tapi hanya 1 hingga2 slice. Dan mengkonsuminya 1 hingga 2 bulan sekali.

Selebihnya, Anda banyak mengkonsumsi sayur, buah, dan makanan rendah kalori lainnya.

Baca Juga : 7 Tanda Orang dengan EQ Tinggi, Salah Satunya Tidak Menyimpan Dendam!